Selamatkan Anak, Nekat Terobos Kobaran Api
Euis, Korban Bentrokan Berdarah di Kampung Ahmadiyah
Minggu, 15 Juli 2012 – 11:53 WIB
"Saya takut mas, saya berusaha memadamkan api itu sendiri. Saya gak tega ngelihat Salsabila terus menangis ketakutan. Beruntung tak ada batu yang mengenai kami," kata Euis, sambul terus mengusap airmatanya.
Saat kejadian, Hidayatullah (40) sang suami, sedang bekerja di luar kota. Tidak ada seorang pun yang sempat menolong keluarga kecil yang tengah ketakutan itu. "Suami saya sedang kerja di Jakarta mas, paling pulang juga sebulan sekali," terangnya.
Belum hilang trauma Euis atas tragedi dua tahun lalu, dimana warga yang menolak keberadaan jemaat Ahmadiyah, membakar beberapa rumah dan tempat ibadah di kampungnya. Kini, Euis kembali mengalami peristiwa serupa. "Saya tidak tau permasalahannya apa, kami hanya ingin hidup damai, tenang tidak ada peperangan," kata ibu muda itu.
Bentrokan itu menyisakan kesedihan teramat dalam bagi Euis. Bagaimana tidak, rumah yang dibangun dari hasil menabung selama bertahun-tahun bersama sang suami, porak poranda akibat lemparan batu.
DEMI menyelamatkan kedua anaknya, Euis holisah (32) warga Kampung Cisalada, RT 1/5, Kecamatan Ciampea, harus merasakan panasnya apai membakar kaki
BERITA TERKAIT
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis