Selamatkan Geopark Batur dari Tambang Galian C
jpnn.com, BANGLI - Alam yang hijau akan rusak pada waktunya jika tidak dilestarikan manusia sebagai penghuninya. Ini yang perlu diingatkan pada warga di sekitar Gunung Batur, Kintamani, Kabupaten Bangli, Denpasar.
Pasalnya, sebagian sisi lereng gunung dengan ketinggian 1,717 meter itu sudah berlubang sana sini karena dikeruk untuk pertambangan pasir.
Padahal lereng Batur termasuk dalam kawasan Geopark yang diakui dunia dan harus tetap dijaga kelestariannya.
"Setiap hari kita bisa lihat ekskavator di desa-desa sekitar lereng Gunung Batur mengeruk pasir, " ujar Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Bali dan Nusa Tenggara Rijaluzzaman.
JPNN pun berkesempatan secara langsung berkeliling di sekitar lereng gunung itu bersama sejumlah jajaran kepala P3E Bali Nusra.
Benar saja, terlihat di sisi lereng gunung itu, sebagian besar dipenuhi dengan truk-truk pengangkut pasir dari galian tambang.
Bentuk tanah di sekitarnya sudah tidak beraturan. Hanya sebagian sisi yang masih terlihat pepohonan. Sisanya hanya hamparan pasir yang gersang dan ekskavator yang lincah mengeruk.
Ada perbedaan aturan antara kabupaten dan provinsi soal tambang di kawasan lereng Gunung Batur.
- Kasus Pertambangan Ilegal, Polda Jateng Sudah Menetapkan 14 Tersangka
- Ada Masalah Serius, Wali Kota Sorong Minta Tolong pada KPK
- 2 Bocah Meninggal Dunia Akibat Tenggelam di Lubang Bekas Galian C
- Ganjar Ingin Embung Kedung Banteng jadi Tempat Pariwisata Baru
- Demi Penyelamatan Danau Batur, P3E Bali Nusra KLHK Gelar Pertemuan Khusus
- Manjakan Mata di Hamparan Teratai Danau Taliwang