Selamatkan Harimau, Habis Puluhan Miliar
Kamis, 24 Juli 2008 – 10:18 WIB
DI antara dua harimau Sumatera yang dilepaskan ke hutan Tambling, Lampung Selatan, Senin pagi lalu (21/7), yang satu kelihatannya masih belum menetapkan wilayah kekuasaan. Yakni, harimau yang muda, yang dilepaskan belakangan. Setelah hari pertama berlari sejauh 2,5 km menjauhi tempatnya dilepaskan, hari kedua kemarin (23/7) berlari jauh lagi, tapi justru mendekat ke titik pelepasan. ”Kini dia berhenti di titik sekitar 400 meter saja dari tempat pelepasan,” ujar Tony Sumampauw yang jadi konsultan konglomerat Tomy Winata dalam proyek penyelamatan hutan dan harimau Sumatera itu. Sedangkan harimau yang lebih tua sudah menetap di areal 1,6 km dari titik awal. Bahwa yang muda belum menentukan wilayah kekuasaan, menurut Tony, karena dia lebih hati-hati agar tidak mengganggu wilayah kekuasaan harimau setempat. Apakah mereka sudah makan? Menurut Tony, ternyata belum. Artinya, sampai kemarin, sudah empat hari harimau itu belum makan. ”Harimau bisa tidak makan sampai satu minggu. Lapar bukan satu-satunya penyebab munculnya keinginan untuk makan,” katanya. ”Biarpun lapar, kalau keadaan lagi tidak memungkinkan, dia tidak mau makan. Sedang stres saja tidak mau makan. Mungkin, dua harimau itu masih stres,” tambahnya. Harimau Bali, misalnya, sudah sangat lama punah. Sedangkan harimau Jawa menyusul punah pada 1974-an. ”Harimau Jawa terakhir ditembak pemburu tahun 1974 di daerah Meru Betiri, Jember,” ujarnya. Yang menembak sekarang masih hidup meski sudah amat tua.
Tony bisa mengikuti semua pergerakan harimau itu dengan menggunakan sinyal GPS. Sebab, di leher harimau tersebut memang dibelitkan kalung kulit yang di dalamnya tersimpan chip pengirim sinyal ke satelit. Kalung itu agak berat, sampai 1,2 kg. Apakah kalung itu tidak mengganggu kenyamanan si harimau? ”Tidak. Yang penting berat kalung tidak boleh lebih dari 2 persen dari berat harimau,” katanya.
Baca Juga:
Sekali makan, harimau bisa menghabiskan 12 kg daging. Kalau binatang tangkapannya lebih dari 12 kg, dia akan menyimpan sisanya untuk dimakan tiga hari kemudian. Dia akan menyisihkan daging yang sudah busuk dan makan daging yang agak baik.
Harimau sebenarnya binatang yang gampang sekali berbiak. Sebab, masa hamil harimau hanya 90 hari. Sekali melahirkan bisa sampai lima anak, meski yang terus hidup biasanya dua hingga tiga ekor. ”Mirip sekali dengan kucing,” katanya. Bahwa sekarang harimau Sumatera terancam punah, itu karena konfliknya dengan manusia.
Baca Juga:
Yang disayangkan Tony adalah kita tidak sempat menyelamatkan DNA dan spermanya. ”Saya menyesal sekali tidak bisa mendapatkan sel atau sperma harimau Jawa,” ujar Tony. Untuk menghadapi terulangnya kasus harimau Jawa dan Bali, Tony kini sudah menyimpan sel dan sperma harimau Sumatera. Yakni di bank sperma miliknya yang terjaga di dalam kotak dengan suhu di bawah 30 derajat.