Selamatkan Indonesia Dalam Agenda KAMI Adalah Melengserkan Presiden Jokowi
Oleh: Petrus Selestinus
jpnn.com - Tanggung jawab menyelamatkan Indonesia adalah hal baik bagi setiap orang warga negara Indonesia, tetapi mempercayakan penyelamatan Indonesia sebagai negara yang besar dan berkonstitusi kepada segelintir orang dalam KAMI, ‘nanti dulu’. Pasalnya, mereka bukan orang yang tepat, karena apa yang diucapkan berbeda dengan apa yang dibuat.
Menyelamatkan Indonesia dalam agenda KAMI adalah melengserkan Presiden Jokowi. Ternyata upaya melengserkan Jokowi tidak berhenti pada gerakan #2019 Ganti Presiden, yang gagal dieksekusi pada 2019, tetapi upaya pelengseran Presiden Jokowi terus bermetamorfosa dalam kemasan yang berbeda yaitu melalui KAMI yang dikoordinir oleh Din Syamsuddin, dkk.
Spirit gerakannya tetap sama yaitu melengserkan Presiden Jokowi, dengan kemasan menyelamatkan Indonesia. Dalam pandangan KAMI, menyelesaikan persoalan bangsa ini cukup dengan melengserkan Jokowi, maka bangsa ini serta merta lepas dari berbagai persoalan sebagaimana dituangkan dalam 8 poin tuntutan KAMI pada 18 Agustus 2020.
Banyak pihak tidak percaya dan tidak mendukung aksi KAMI, kecuali hanya mendapat pernyataan dukungan dari PA 212 yang berharap agar KAMI yang dimotori oleh Din Syamsuddin Cs, benar-benar melakukan aksi-aksi nyata (jangan hanya wacana) yaitu menyelamatkan bangsa Indonesia dari berbagai persoalan yang terjadi saat ini.
Gagal Mengeksekusi Program
Melihat konfigurasi kelompok di dalam KAMI, sesungguhnya mereka terdiri dari orang-orang gagal yang sebelumnya tergabung dalam Gerakan #2019 Ganti Presiden, sehingga dapat dipastikan bahwa KAMI merupakan "casing" baru yang meneruskan misi #2019 Ganti Presiden yang gagal dieksekusi. Karenanya nasib KAMI tidak akan jauh berbeda dengan #2019 Ganti Presiden.
KAMI adalah kumpulan tokoh-tokoh yang merasa hebat pada bidangnya, memiliki nafsu besar tetapi tenaga kurang, sekadar untuk mengeksekusi program di bidangnya sendiri saja gagal. Ada yang pernah menjadi anggota Kabinet Jokowi. Ada yang dari Legislatif. Ada politikus yang gagal membangun partai politik. Bahkan ada aktivis latah yang selalu muncul dari panggung yang satu ke panggung lain.
Sebelumnya #2019 Ganti Presiden, gencar dikampanyekan sekelompok kecil masyarakat. Mereka adalah Neno Warisman, Ratna Sarumpaet, Achmad Dhani, Rocky Gerung dkk dengan daya dukung 4 Parpol pengusung Capres Prabowo-Sandi dan pentolan PA 212. Sementara beberapa tokoh elite di KAMI, tidak muncul dalam gerakan #2019 Ganti Presiden, diduga bersepekulasi agar ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Menteri.
Untuk target menyelamatkan Indonesia, KAMI bukanlah orang yang tepat apalagi narasinya cabut mandat dan mengajak rakyat menghancurkan pemerintahan. Itu kualifikasinya menjadi delik makar.
- TPDI Laporkan Kapolda Sulut ke Divisi Propam Mabes Polri, Ada Apa?
- Polisi Disebut Tak Netral di Pilkada Sulut, TPDI Somasi Kapolri dan Lapor ke Propam
- Kronologi TPDI dan Perekat Nusantara Diadang Saat Minta MPR Batalkan Pelantikan Gibran
- 7 Alasan TPDI Minta MPR Batalkan Pelantikan Gibran Jadi Wapres
- TPDI Sarankan KPK Cekal Kaesang dan Istrinya, Ini Alasannya
- Kaesang 'Menghilang', Petrus Selestinus Beri Saran untuk KPK, Singgung Nama Gibran & Boyamin