Selamatkan Indonesia Dalam Agenda KAMI Adalah Melengserkan Presiden Jokowi
Oleh: Petrus Selestinus
Secara konstitusi boleh-boleh saja KAMI melakukan aksinya, sepanjang sifatnya menyalurkan aspirasi, atau gagasan-gagasan demi memajukan pembangunan bangsa. Namun untuk target menyelamatkan Indonesia, KAMI bukanlah orang yang tepat apalagi narasinya cabut mandat dan mengajak rakyat menghancurkan pemerintahan. Itu kualifikasinya menjadi delik makar.
KAMI Menjadi Kontraproduktif
Gerakan KAMI menjadi kontraproduktif, selain karena tidak cukup punya legitimasi, juga karena mayoritas tokohnya, selama ini hanya bersuara lantang menyerang kebijakan Pemerintah dari sudut pandang oposisi tetapi minus solusi. Selain itu tokoh-tokohnya juga tempo-tempo muncul lalu hilang dan akan muncul lagi dengan casing baru isu lama, terutama jualan isu PKI.
Jika tujuannya ingin mengadvokasi kepentingan bangsa demi perbaikan, maka tidak cukup hanya mengumpulkan tokoh-tokoh tua yang sudah tidak punya energi, tidak memiliki wadah Advokasi yang permanen sebagaimana layaknya gerakan Advokasi dalam sebuah negara demokrasi. Mereka tidak punya wadah Advokasi yang permanen untuk kepentingan bangsa, sehingga sia-sia jika hanya berteriak soal perubahan.
Postur dan gestur tokoh-tokoh dalam KAMI, sudah dihafal publik, mereka terdiri dari tokoh-tokoh gaek yang minim daya dukung dalam berbagai aspek (aspek kekuatan poltik, aspek legalitas, aspek ekomomi dan-lain). Tampilan tokoh-tokoh KAMI, justru berbeda dengan tokoh-tokoh gerakan #2019 Ganti Presiden, yang lebih energik, karena didukung oleh 4 (empat) Parpol pendukung Paslon Pilpres Prabowo-Sandi.
Tagline KAMI adalah "Selamatkan Indonesia". Indonesia diibaratkan sebagai sebuah kapal besar yang sedang oleng dan hampir karam, tidak linear dengan target yang hendak dicapai yaitu pelengseran Jokowi dan penyelamatan Indonesia. Bagaimana KAMI mau menyelamatkan negara ini, sementara mereka sendiri perlu diselamatkan.
Penyelamatan Indonesia dinarasikan dengan melengserkan Presiden Jokowi, mendesak agar Jokowi mundur dari jabatan Presiden atau MPR menggelar sidang Istimewa memakzulkan Presiden Jokowi.
Semuda itukah cara yang ingin dicapai untuk menuju tujuan KAMI, tidak ada yang percaya terlebih-lebih karena mereka adalah kumpulan dari tokoh-tokoh yang gagal mengeksekusi gagasanya sendiri.****
Untuk target menyelamatkan Indonesia, KAMI bukanlah orang yang tepat apalagi narasinya cabut mandat dan mengajak rakyat menghancurkan pemerintahan. Itu kualifikasinya menjadi delik makar.
- TPDI Laporkan Kapolda Sulut ke Divisi Propam Mabes Polri, Ada Apa?
- Polisi Disebut Tak Netral di Pilkada Sulut, TPDI Somasi Kapolri dan Lapor ke Propam
- Kronologi TPDI dan Perekat Nusantara Diadang Saat Minta MPR Batalkan Pelantikan Gibran
- 7 Alasan TPDI Minta MPR Batalkan Pelantikan Gibran Jadi Wapres
- TPDI Sarankan KPK Cekal Kaesang dan Istrinya, Ini Alasannya
- Kaesang 'Menghilang', Petrus Selestinus Beri Saran untuk KPK, Singgung Nama Gibran & Boyamin