Selamatkan Sebelas Bayi dengan Tempe
Jumat, 24 Desember 2010 – 00:40 WIB
Masih banyak bidan yang mengabdikan tenaga di daerah miskin dan terpencil. Mereka tanpa pamrih membantu ibu-ibu yang melahirkan. Pantaslah bila mereka kemudian mendapatkan penghargaan Srikandi Award 2010 dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan PT Sari Husada pada Hari Ibu kemarin (22/12).
ZULHAM MUBARAK, Jakarta
========================
========================
ZULHAM MUBARAK, Jakarta
========================
BIDAN Deborah Harmi bertugas di perkampungan kumuh, Gasem Sari, Semarang, Jawa Tengah. Dia berperan penting dalam upaya mengurangi kematian bayi karena gizi buruk. Perempuan 42 tahun itu memelopori perbaikan gizi keluarga dengan ide sederhana, yakni mengembangkan wirausaha tempe di kalangan warga miskin di daerahnya.
Ide wirausaha tempe tersebut menyelamatkan nyawa sebelas bayi yang terancam gizi buruk di sana. Dedikasi itu pun berbuah prestasi ketika Deborah meraih satu di antara tiga penghargaan Srikandi Award 2010. "Capaian itu di luar ekspektasi saya. Yang ada di pikiran saya hanya berusaha menyelamatkan para bayi itu dari kematian," ujar Deborah ketika ditemui di Balai Kartini, Jakarta, setelah menerima Srikandi Award Selasa malam lalu (21/12).
Srikandi Award adalah ajang penghargaan untuk para bidan terbaik dari 18 provinsi di Indonesia. Tahun ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan Srikandi Award. Untuk 2010, terpilih sembilan finalis yang masuk dalam penjurian akhir. Dari sembilan finalis itu, diambil tiga pemenang untuk tiga kategori. Deborah memenangi Srikandi Award untuk kategori mengurangi tingkat kematian anak. Dia mengungguli Ni Wayan Putri Artiani (Cirebon, Jawa Barat) dan Asiwei E. Tigoi (Palangkaraya, Kalimantan Tengah).
Masih banyak bidan yang mengabdikan tenaga di daerah miskin dan terpencil. Mereka tanpa pamrih membantu ibu-ibu yang melahirkan. Pantaslah bila mereka
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408