Selamatkan Sebelas Bayi dengan Tempe

Selamatkan Sebelas Bayi dengan Tempe
Selamatkan Sebelas Bayi dengan Tempe
   

Setelah memutar otak, akhirnya istri Ir Supriyanto Budi itu menemukan solusi. Deborah berniat menyelesaikan problem kekurangan gizi sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat di kawasan kumuh tersebut. Caranya, dia mengajari mereka berwirausaha tempe.

Menurut Deborah, tempe bisa berfungsi ganda, yakni menjadi makanan tambahan pengganti susu dan komoditas untuk berwirausaha. Dia lalu membagikan modal Rp 150 ribu kepada sebelas keluarga miskin di kampung itu. Deborah juga mencari instruktur untuk mengajari mereka cara memproduksi tempe dan membuat makanan padat tambahan yang bergizi bagi balita, seperti burger dan brownies tempe.

Akhirnya, dari hasil menjual tempe, keluarga-keluarga itu bisa mendapatkan penghasilan tambahan sekitar Rp 150 ribu per minggu. Tempe pun kemudian memperbaiki gizi balita mereka dan menyelamatkan ekonomi para keluarga miskin tersebut. Kini, setelah hampir setahun upaya tersebut berjalan, tinggal tiga balita yang belum bisa mentas dari persoalan gizi buruk. "Tapi, kondisi mereka positif dan terus membaik," ungkap dia.

Kini Deborah melanjutkan program itu dengan sosialisasi kegiatan kepada warga, pengawasan gizi ibu dan bayi, serta pemberian multivitamin dan makanan tambahan sebulan sekali. Deborah juga mengadakan penyuluhan mengenai balita dan pelatihan memasak bagi para ibu. Selain itu, dia berkomitmen tidak memasang tarif bagi keluarga miskin yang menjadi pasiennya.

Masih banyak bidan yang mengabdikan tenaga di daerah miskin dan terpencil. Mereka tanpa pamrih membantu ibu-ibu yang melahirkan. Pantaslah bila mereka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News