Selandia Baru Akhiri Social Distancing, Warga Indonesia di Auckland Merasa Bangga
Selain perbatasan Selandia Baru yang masih ditutup, sejumlah tempat telah dilengkapi dengan 'barcode' yang bisa dipindai ponsel agar dapat melacak jika ada penularan baru.
"Di setiap toko atau kantor, kita scan barcode yang tersedia di pintu masuk, jadi terekam jam berapa kita masuk sebagai jaga-jaga kalau ada outbreak [penularan] lagi lebih gampang ditelusuri," Yutia berbagi pengalamannya.
Photo: Warga di Auckland dan kawasan lainnya di Selandia Baru kini sudah bisa beraktivitas seperti biasa namun diimbau untuk mencatat kemana mereka pergi. (Reuters: Stefan Wermuth)"Aku percaya banget kalau Pemerintah Selandia Baru sangat berhati-hati, jadi mendengar apa yang mereka lakukan, aku merasa aman," tambahnya.
Pelajaran dari 'lockdown' di Selandia Baru
Bagi Yutia ada sejumlah pelajaran yang bisa diambil selama masa 'lockdown' di Selandia Baru yang termasuk salah satu paling ketat di dunia.
Salah satunya adalah soal menjaga kebersihan pribadi yang mungkin selalu ini "take it for granted" atau dianggap biasa saja.
"Selama ini mungkin kita menganggap badan kita kuat jadi cuci tangan sebelum makan juga dilakukan begitu saja," kata Yutia.
Keluarganya juga semakin memperdalam pentingnya nilai-nilai kekeluargaan.
Mulai pergantian hari Selasa (9/06), Selandia Baru mencabut pembatasan aktivitas sosial dan bisnis yang sebelumnya diterapkan untuk mencegah penularan virus corona
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- KJRI Hamburg Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu