Selandia Baru Larang Warga Asing Beli Properti

"Pembelian rumah oleh asing ... cenderung difokuskan pada pembangunan yang baru, membuat jelas lagi bahwa investasi asing mengarah pada penciptaan tempat tinggal baru. Itu penting di pasar dengan kekurangan perumahan seperti Auckland."

Pemerintah Selandia Baru sedikit melonggarkan larangan yang diusulkan pada bulan Juni sehingga non-penduduk masih dapat memiliki hingga 60 persen unit di gedung apartemen besar yang baru dibangun tetapi tidak akan lagi dapat membeli rumah yang ada.
Dana Moneter Internasional meminta Pemerintah Selandia Baru pada bulan Juli untuk mempertimbangkan kembali larangan tersebut, memperingatkan langkah itu dapat mencegah investasi asing langsung yang diperlukan untuk membangun rumah baru.
Angka resmi Statistik Selandia Baru menunjukan tingkat keseluruhan pembelian rumah asing relatif rendah, sekitar 3 persen dari transfer properti nasional pada kuartal Juni.
Namun, data ini tidak menangkap pembelian properti yang dibeli melalui trust dan juga menunjukkan pengalihan properti yang melibatkan orang asing sangat terkonsentrasi di daerah-daerah tertentu, seperti pusat kota Auckland dan Queenstown.
Pemerintah telah bernegosiasi dengan Singapura, yang perjanjian perdagangan bebasnya dengan Selandia Baru memungkinkan kepemilikan asing, apakah akan memberikan pengecualian.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya