Selandia Baru Lirik Proyek Geothermal Indonesia
Penyelenggaraan pertemuan digital pada tahun ini berlangsung sejak 1 September dan akan berakhir pada 10 September 2020.
“Pertemuan itu akan membuka kesempatan peninjauan prioritas kerja sama bilateral, termasuk di sektor energi terbarukan, dan peningkatan potensi kolaborasi kedua negara,” terang NZTE.
Di samping partisipasi aktif di forum energi dalam negeri, Selandia Baru juga mendukung pengembangan sumber daya panas bumi di Indonesia melalui program pelatihan dan pemberdayaan sumber daya manusia, serta kerja sama dagang.
“Selandia Baru juga membantu pelaksanaan evaluasi potensi sejumlah proyek panas bumi agar program eksplorasi selanjutnya berlangsung efektif,” sebut NZTE seraya menambahkan pihaknya juga akan membantu Indonesia mewujudkan peta jalan pengembangan panas bumi dan energi bersih di Indonesia.
Ragam bantuan dan pendampingan itu dapat terwujud karena sektor energi terbarukan mendapat alokasi dana terbesar dalam Program Bantuan Selandia Baru untuk Indonesia. Data New Zealand-Indonesia Joint Commitment for Development untuk 2017-2022 menunjukkan Selandia Baru berencana mengucurkan NZD 30 juta (sekitar Rp 296,8 miliar) dalam bentuk pelatihan dan pendampingan teknis. (ant/dil/jpnn)
Selandia Baru menyampaikan pihaknya siap membantu Indonesia menguatkan industri panas bumi alias geothermal dalam negeri
Redaktur & Reporter : Adil
- Kementerian Imipas Sebut Golden Visa Bisa Tarik Investasi Asing ke Indonesia
- PLN Indonesia Power Raih Best Emerging Large Scale Renewable Energy Development
- Dukung Transisi Energi Berkelanjutan, Pertamina Genjot Kapasitas Pembangkit Panas Bumi
- Komitmen Prabowo untuk Pengembangan Energi Baru Terbarukan, PT HGI Siapkan Cara Ini
- Membanggakan, Pertamina Geothermal Energy Raih Peringkat Pertama ESG Tingkat Dunia
- Pelacakan Elang, Kunci Kelanjutan Perundingan Pembebasan Pilot Selandia Baru