Selandia Baru Melonggarkan Pembatasan Pergerakan Warganya Terkait Virus Corona
PM Ardern mengatakan hanya ada 19 kasus aktif COVID-19 di negaranya, dengan hanya dua orang dirawat di rumah sakit.
"Kita melakukan penutupan cepat dan lebih awal," kata Ardern.
"Kita berhasil menguasai virus dan sekarang dalam posisi dimana kita bisa melonggarkan pengawasan dan membuka lagi perekonomian."
Namun, PM Ardern juga memperingatkan 'social distancing' atau menjaga jarak antara individu yang masih diterapkan, karena penularan masih mungkin.
"Artinya kita tetap melanjutkan pengawasan ketat di perbatasan, physical distancing dan kebersihan tangan tetap akan menjadi pertahanan utama melawan virus."
Ingin memeluk saudara perempuannya
Dalam jumpa pers hari Senin (11/05), PM Ardern menyarankan warga Selandia Baru untuk mengunjungi sanak keluarga, teman dan pusat wisata, namun dengan cara yang bertanggung jawab.
"Pergi kunjungi ibu anda, namun jangan jadikan sebagai reuni besar-besaran," kata Ardern.
"Kita mungkin memenangkan beberapa pertempuran kecil, namun kita belum memenangkan perang. Kita masih mencatat adanya kasus-kasus baru hampir setiap hari."
Sama seperti dengan Australia, Selandia Baru semakin melonggarkan aturan pembatasan aktivitas warganya terkait COVID-19
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata