Selandia Baru Permudah Keluarga WNI Korban Teror Christchurch Urus Visa
jpnn.com, JAKARTA - Kuasa Usaha Sementara Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Roy Ferguson mengunjungi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (22/3). Kedatangannya untuk menjelaskan rencana dan langkah pemerintah Selandia Baru pasca-aksi brutal teroris penganut supremasi kulit putih yang menewaskan 50 muslim di dua masjid di Christchurch, Jumat lalu (15/3).
Ferguson mengatakan, pemerintah Selandia Baru bakal memberikan kemudahan bagi keluarga korban aksi teroris Christchurch untuk mengunjungi negaranya. Menurutnya, Kedutaan Besar Selandia Baru akan memprioritaskan keluarga korban asal Indonesia yang hendak mengurus visa kunjungan.
"Visa untuk anggota keluarga di luar negeri diprioritaskan, sehingga mereka dapat menghadiri pemakaman," kata Roy. Baca juga: Pujian Tantowi untuk Empati PM Jacinda bagi Umat Islam Pascateror Masjid
Total korban tewas akibat serangan teroris di Christchurch ada 50 orang. Salah satu di antaranya adalah warga negara Indonesia (WNI) bernama Lilik Abdul Hamid.
Ferguson menambahkan, pemerintah Selandia Baru juga membantu korban serangan teroris di Christchurch. Dalam rangka itu pula Selandia Baru mendirikan sebuah pusat kesejahteraan di lokasi teroris beraksi.
Baca juga: Kisah Heroik Abdul Aziz Nekat Melawan Peneror Masjid Selandia Baru
"Sebuah pusat kesejahteraan masyarakat telah didirikan di dekat rumah sakit di Christchurch untuk memastikan korban dapat mengakses dukungan dengan mudah," pungkas dia.(mg10/jpnn)
Pemerintah Selandia Baru memprioritaskan keluarga WNI korban teroris di Christcurch untuk mengurus visa kunjungan ke Negeri Kiwi itu.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Pelacakan Elang, Kunci Kelanjutan Perundingan Pembebasan Pilot Selandia Baru
- Selandia Baru Bantu Indonesia Mempercepat Peningkatan Kapasitas Panas Bumi
- Kecelakaan di Lombok Tengah, Turis Asal Selandia Baru Tewas
- Detik-Detik KKB Tembak Mati Pilot, Jasad Dibawa ke Helikopter Lalu Dibakar, Sadis
- Selandia Baru Sukses Mempercepat Penurunan Prevalensi Merokok, Negara Lain Bisa Menirunya
- Laporan Pelanggaran Hak Asasi Manusia di AS 2023: Terjadi 654 Penembakan Massal