Selangkah Lebih Maju, Kementerian ESDM Rilis Peta Jalan Energi Angin Darat 2023-2030

Beberapa titik friksi diamati dalam fase-fase ini, seperti ambiguitas waktu dan ketidakpastian biaya.
Sementara itu, pengembang energi angin menyampaikan harapan mereka untuk kesetaraan atau imparsialitas dan konsistensi dalam implementasi regulasi izin melalui studi ini.
Pandangan lain yang didapatkan dari acara tersebut adalah mengenai potensi angin lepas pantai di enam lokasi yang telah dipilih di Indonesia.
Presentasi ini didasarkan pada studi dari proyek EU Climate Dialogues (EUCD) yangdidanai oleh Uni Eropa.
Hasil studi ini menunjukkan harapan bagi masa depan energi angin lepas pantai di Indonesia.
Secara keseluruhan, ditemukan bahwa terdapat potensi awal sekitar 3 GW kapasitas terpasang energi angin lepas pantai, menandakan peluang besar untuk pemanfaatannya di masa depan.
Sebagai kelanjutan dari peta jalan tersebut, ETP berencana memperluas dukungannya kepada Kementerian ESDM dalam fase lanjutan dari proyek ini.
Fase-fase berikutnya akan terkonsentrasi pada pemberian rekomendasi untuk perizinan dan regulasi, penilaian potensi teknis energi angin darat di Indonesia, evaluasi atas grid, dan pra-studi kelayakan terhadap situs-situs potensial.
Upaya pengembangan energi angin di Indonesia selangkah lebih maju dengan dipublikasikannya Rancangan Peta Jalan Energi Angin Darat 2023-2030
- Semangat Hari Kartini, Pertamina Dorong Perempuan untuk Berkarya & Salurkan Energi
- Balik Kucing
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Dinas ESDM NTB Sebut STM Masih Eksplorasi dan Patuh Lapor Berkala
- Cabut Izin Perusahaan Tambang Nikel di Morowali yang Ogah Lakukan Reklamasi
- Waka MPR Eddy Soeparno Tekankan Transisi Harus Menguatkan Ketahanan Energi Nasional