Selaput Dara Bukan Ukuran Moral
Kamis, 30 September 2010 – 20:29 WIB
“Pastinya aka nada stigma dan stereotipe dari lingkungan ke siswa tersebut. Selain itu, jika dilatarbelakangi oleh maraknya tindakan mesum di kalangan remaja, sebaiknya dibahas antara pihak sekolah dan orang tua siswa,” imbuh Yenny. Dia menilai, wacana tes keperawanan tersebut tidak perlu dibawa hingga pada tataran kebijakan,. Dirinya menilai tindakan tersebut sebagai suatu tindakan yang berlebihan mengingat akan berpotensi menimbulkan bias gender, sehingga dapat meruncingkan perbedaan hak antara pria dan wanita. (cha/jpnn)
Baca Juga:
JAKARTA -- Direktur Jurnal Perempuan, Mariana Amiruddin mengungkapkan, selaput dara sebagai bukti keperawanan seorang wanita tidak dapat dijadikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Inilah Kebijakan Terbaru terkait Guru PPPK, Tinggal Menunggu Surat Resmi
- Bandingkan Sikap Prabowo dan Gibran soal PPDB Zonasi
- Mendikdasmen Abdul Mu’ti Memberi Sinyal Kuat Perubahan, FSGI Bereaksi
- Luo Yuan Yuan jadi Mahasiswa Asing Pertama Raih Doktor di Untar dengan IPK Sempurna
- Guru ASN PPPK & Honorer Tendik Minta Kenaikan Gaji Merata, Ingatkan Janji Prabowo
- Komitmen Cambridge English Tingkatkan Pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia