Selasar BEI Ambruk, Dirjen Binwas Naker Bergerak Cepat  

Selasar BEI Ambruk, Dirjen Binwas Naker Bergerak Cepat  
Petugas berjaga di depan Tower II Gedung BEI Jakarta yang selasarnya ambruk, Senin (15/1). FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

jpnn.com, JAKARTA - Senin (15/1) siang, publik dikejutkan dengan ambruknya selasar Mezzanine Tower 2 Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Peristiwa ini menyebabkan banyak orang terluka. 

Selain polisi yang langsung bertindak cepat untuk memeriksa apakah ada unsur pidana dalam kejadian itu, Kementerian Ketenagakerjaan juga bergerak sigap.

Kemnaker berkepentingan apakah ada pelanggaran atas kelayakan konstruksi dan standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang pengawasannya menjadi kewenangan Kemnaker.

Direktur Jendral Pembinaan Pengawasan dan K3 (Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Irjen Pol. Sugeng Priyanto, membenarkan bahwa pihaknya mengirimkan tim untuk memulai pemeriksaan. 

"Ada gedung yang runtuh tadi siang di BEJ. Di lokasi memang sudah dipasang police line oleh petugas polisi, sesuai prosedurnya. Jadi, kami mencoba mencari informasi dan keterangan, ya memang belum maksimal ya, belum mendapat keterangan yang lengkap sebab-sebab runtuhnya bangunan itu,” ungkap Sugeng.

Cushman and Wakefield, selaku pengelola gedung BEI ini juga mengatakan belum bisa memberikan keterangan lebih rinci terkait force majeur tersebut.

“Kami sangat menyayangkan atas kejadian ini, tiba-tiba lantai runtuh, sehingga menyebabkan korban,” kata Farida Riyadi, Director of Cushman and Wakefield Indonesia.

Dirjen Sugeng juga menjelaskan, bahwa hingga kini tercatat telah ada sebanyak 77 korban luka-luka yang telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

Kementerian Ketenagakerjaan juga bergerak sigap memeriksa ambruknya selasar Mezzanine Tower 2 Gedung BEI untuk memastikan apakah ada pelanggaran K3.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News