Selat Hormuz Kembali Memanas
Kamis, 16 Februari 2012 – 14:38 WIB
Selain mengerahkan kapal patroli secara reguler, Garda Revolusi (angkatan bersenjata Iran) sering mengoperasikan sejumlah kapal serang cepat di Selat Hormuz. Sebagian hanya dipersenjatai dengan senapan mesin, tetapi ada pula yang dilengkapi dengan rudal anti-kapal. Kapal-kapal itu susah dikenali karena gerakannya yang cepat seperti kapal-kapal penyelundup yang sering melintasi selat tersebut.
Baca Juga:
Tetapi, personel USS Abraham Lincoln mengungkapkan bahwa tidak sampai terjadi insiden apapun dengan kapal Iran saat itu. "Pemantauan dan pengintaian itu merupakan agenda rutin yang dilakukan AL Iran di Selat Hormuz," kilah petinggi militer AS. USS Abraham Lincoln pun bisa melintas dengan lancar di perairan yang dikontrol bersama Iran dan Oman tersebut. Dua kapal perusak mengawal USS Abraham Lincoln di depan dan di belakang. Sejumlah jet tempur juga memandu perjalanan kapal induk itu.
Meski kapal perang AS telah melewati selat itu selama puluhan tahun, pelayaran USS Abraham Lincoln kali ini justru begitu sensitif di tengah ketegangan antara Teheran dan negara-negara Barat terkait program nuklir Iran. Kali terakhir kapal induk AS USS John C Stennis meninggalkan wilayah Teluk dan melintasi Selat Hormuz akhir Desember lalu, Iran mengancam dan mengingatkan agar mereka tidak kembali lagi. Tetapi, USS Abraham Lincoln melintas pada 22 Januari lalu dan tidak terjadi insiden apa-apa.
Laksamana Muda Troy Shoemaker, komandan Gugus Tempur USS Abraham Lincoln, mengungkapkan bahwa pihaknya tidak melihat kedatangan kapal-kapal patroli AL Iran pada Selasa lalu (14/2). Dia menduga itu disebabkan gelombang laut yang tinggi.
TEHERAN - Suhu politik di kawasan Teluk kembali memanas. Ini terkait dengan ketegangan sebelumnya terkait dengan wilayah Selat Hormuz, perairan strategis
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer