Selebriti Australia Kampanyekan Pembebasan Anak-anak dari Detensi Imigrasi
Sejumlah selebriti Australia meluncurkan kampanye untuk membebaskan anak-anak yang ada dalam tahanan imigrasi. Mereka meluncurkan lagu berjudul We're Better Than This yang sekaligus menjadi nama gerakan tersebut.
Gerakan ini diprakarsai dan dipimpin oleh aktor kawakan Bryan Brown, dengan nama-nama tenar lainnya sebagai anggota termasuk olahragawan, pengusaha dan aktor seperti Ita Buttrose, Ian Chappell, Claudia Karvan, dan George Gregan.
Aktor Bryan Brown menyatakan, sudah waktunya pemerintah Australia mencari pendekatan baru dalam menangani pencari suaka di bawah umur. Bukan sekadar memasukkan mereka ke dalam tahanan imigrasi.
"Ada pencari suaka di bawah umur yang cenderung menyakiti dirinya sendiri. Jumlahnya sekitar 400 orang. Seharusnya kita sebagai orang Australia bisa memperlakukan mereka secara jauh lebih baik," kata Bryan Brown kepada ABC.
Ia menambahkan, "Pemerintah bertanggung jawab untuk mengasuh anak-anak tersebut. Kami ingin pemerintah menjalankan tanggung jawabnya, karena sekarang mereka tidak melakukan itu."
Menurut Bryan, gerakan We're Better Than This diluncurkan setalah menerima banyak respon dari sejumlah tokoh yang menyatakan keinginannya untuk bergabung.
"Sejumlah sahabat mendiskusikan betapa penahanan anak-anak di detensi imigrasi adalah kesalahan. Akhirnya kami sepakat untuk berbuat sesuatu," tuturnya.
Sejumlah selebriti Australia meluncurkan kampanye untuk membebaskan anak-anak yang ada dalam tahanan imigrasi. Mereka meluncurkan lagu berjudul We're
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat