Seleksi, Calon Hakim Agung Disebut Harus Berjiwa Seni

Sunarto Mengaku Hanya Baca Buku-buku Hukum

Seleksi, Calon Hakim Agung Disebut Harus Berjiwa Seni
Seleksi, Calon Hakim Agung Disebut Harus Berjiwa Seni
JAKARTA - Calon Hakim Agung (CHA) Sunarto mengaku dirinya tidak pernah melakukan aktivitas lain selain yang berkaitan dengan pengetahuan hukum. "Saya baca buku hukum saja. Selain itu buku keagamaan. Nyanyi dan baca puisi tidak pernah," kata Sunarto saat tes wawancara CHA di Gedung KY, Senin (25/7).

Hal itu disampaikan Sunarto menjawab pertanyaan tim ahli panelis seleksi CHA, Arief Sidharta, yang menyebut bahwa menurutnya seorang hakim agung harus memiliki darah seni yang mengalir dalam tubuhnya. Menurut Guru Besar Universitas Parahyangan, Bandung ini pula, hal itu supaya hakim agung mempunyai perasaan yang mendalam sehingga bisa menyerap dinamisasi masyarakat.

"Seni dan musik, seperti baca novel dan puisi, melihat opera, bermain musik, karaoke atau pameran lukisan, supaya dalam pola pikir hakim bisa lebih dinamis dan punya empati, menyerap keadilan masyarakat," kata Arief.

Di bagian lain, Sunarto yang kini menjabat Inspektur II Badan Pengawas Mahkamah Agung (MA), mengaku mendapat penghasilan Rp 14 juta dalam sebulan. Penghasilan itu katanya, tidak jauh berbeda dengan istrinya yang juga menjadi hakim di Pengadilan Tinggi Banten.

JAKARTA - Calon Hakim Agung (CHA) Sunarto mengaku dirinya tidak pernah melakukan aktivitas lain selain yang berkaitan dengan pengetahuan hukum. "Saya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News