Seleksi PPPK: Kabar Baik untuk Honorer K2 Tenaga Administrasi

jpnn.com, JAKARTA - Honorer K2 dan nonkategori tenaga teknis lainnya seperti administrasi punya peluang ikut mendaftar seleksi PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) tahap II tahun ini.
Namun menurut Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana, persentasenya sangat sedikit.
"Sebenarnya tenaga teknis lainnya seperti administrasi sudah cukup banyak sehingga formasi ini tidak dibuka. Namun, untuk tahap dua nanti akan dilihat apakah daerah butuh PPPK tenaga administrasi. Kalau ya, dibuka tapi enggak banyak formasinya," kata Bima kepada JPNN, Jumat (21/6).
Dia menyebutkan, tenaga honorer K2 maupun nonkategori yang posisinya tenaga fungsional guru, penyuluh pertanian, tenaga kesehatan, dosen, analis, masih dibutuhkan di tahap II. Formasi-formasi inipun masih mendapatkan kuota yang banyak.
BACA JUGA: Honorer K2 Daftar PPPK Jangan Berharap Belas Kasihan
"Kami tidak ingin menjanjikan yang muluk-muluk bagi honorer K2 maupun nonkategori tenaga teknis lainnya. Tidak akan mungkin semuanya diakomodir jadi PPPK karena nanti berlebih-lebihan," terangnya.
Ini saja kata Bima, ada sejumlah daerah yang perkembangan teknologi informasinya pesat, tidak lagi mengusulkan kebutuhan PNS tenaga administrasi.
Ketika semua pekerjaan sudah bisa diambil alih teknologi, tenaga administrasi tidak dibutuhkan lagi.
Para honorer K2 tenaga administrasi dipertimbangkan untuk bisa ikut seleksi PPPK tahap kedua tahun ini.
- Honorarium Honorer di Bawah Rp 500 Ribu, Gaji PPPK Paruh Waktu Piro?
- Ratusan Guru PPG Gagal Mengikuti Seleksi PPPK, Pj Wali Kota Pariaman Beri Penjelasan Begini
- Efisiensi Anggaran, Pemko Batam Pastikan Honorer Aman
- Yeny: 910 Honorer Pemprov Kepri jadi PPPK Paruh Waktu
- 120 Honorer Dirumahkan, BKD Kepri Tegaskan tak Terkait Efisiensi Anggaran
- Perangkat Desa Lulus PPPK, Sekda Yusran: Mereka Harus Memilih Salah Satu