Selesai Operasi, Chavez Disambuk bak Pahlawan
Rabu, 06 Juli 2011 – 05:41 WIB
CARACAS - Bertepatan dengan perayaan HUT kemerdekaan Venezuela yang ke-200, Presiden Hugo Chavez kembali ke tanah air. Senin waktu setempat (4/7) atau kemarin WIB (5/7), pemimpin 56 tahun itu tiba di Kota Caracas setelah menjalani operasi kanker dan perawatan medis di Kuba. Mengenakan pakaian militer dan baret merah, Chavez pulang disambut bak pahlawan.
Dari balkon istana kepresidenan Miraflores, dia melambaikan tangannya ke arah kerumunan rakyat. Chavez yang terlihat agak kurus lantas mengepalkan tangan ke atas dan disambut sorak-sorai warga. "Kita juga akan memenangkan perjuangan hidup. Kita akan tetap hidup. Kita akan menjadi juara," seru sahabat dekat Fidel Castro, mantan pemimpin Kuba yang berjudul Komandante, tersebut.
Meskipun semangat hidupnya tinggi, Chavez tak bisa menutupi kelemahan fisiknya setelah menjalani perawatan tiga pekan. Dalam pidato kemerdekaan selama 30 menit itu, suara sang presiden terdengar lirih dan sedikit bergetar. Bahkan, mendekati akhir pidatonya dan saat hendak melambaikan bendera kebangsaan Venezuela di balkon, dia tampak lemah dan kepayahan.
Salah seorang putri Chavez lantas menghampiri sang ayah. Dia membisikkan sesuatu di telinga pemimpin garis keras tersebut. "Saya tak bisa terlalu lama berdiri di sini. Proses pemulihan kesehatan ini membutuhkan perhatian serius," kata Chavez. Tak lama kemudian, sang presiden lantas meninggalkan balkon istana kepresidenan.
CARACAS - Bertepatan dengan perayaan HUT kemerdekaan Venezuela yang ke-200, Presiden Hugo Chavez kembali ke tanah air. Senin waktu setempat (4/7)
BERITA TERKAIT
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan