Selfie Picu Tren Operasi
jpnn.com - SIAPA sih yang kini tidak pernah selfie. Memotret diri sendiri bagi orang zaman ini, rasanya, sudah jadi keharusan. Anak-anak, remaja, sampai pemimpin negara pun keranjingan selfie.
Tentu agar dapat respons yang sip, foto yang bakal diunggah pun harus perfect. Itu secara tidak langsung memicu tingginya kenaikan demam operasi plastik.
Berdasar penelitian Akademi Operasi Plastik Wajah dan Rekonstruksi Amerika (AAFPRS), demam selfie itu mendorong tingginya minat orang untuk melakukan operasi plastik. Sebab, mereka ingin tampil sempurna di semua foto. Jika bisa diibaratkan, operasi plastik adalah photoshop di dunia nyata. Segala kekurangan fisik bisa dipermak.
Survei itu melibatkan 2.700 dokter bedah plastik yang menjadi anggota AAFPRS. Penelitian itu menyebutkan, satu di antara tiga dokter bedah plastik menemukan bahwa pasien yang ingin mengubah wajah cenderung meningkat.
Para pasien beralasan ingin meningkatkan performa penampilan di media sosial. Sepanjang 2013, permintaan memancungkan hidung naik 10 persen. Sementara itu, transplantasi rambut naik 7 persen dan permintaan permak kelopak mata meningkat 6 persen.
“Media sosial seperti Instagram, Snapchat, dan aplikasi iPhone berupa Selfie.im semata-mata menampilkan gambar,” ujar Presiden AAFPRS Edward Farrior.
Itulah yang mendorong pasien lebih memperhatikan penampilan fisik secara detail. Mereka lebih sering mengeluhkan penampilan diri sendiri daripada sebelumnya. Sebab, foto yang di-posting adalah kesan pertama yang dilihat oleh orang-orang. Biasanya, posting-an tersebut bertujuan mencari teman maupun pasangan. “Pasien kami ingin agar foto yang ditampilkan adalah tampilan terbaik mereka,” tambahnya.
Sebanyak 58 persen dokter bedah yang disurvei menyatakan, selama 2013, mayoritas pasien didominasi usia 30 tahun ke bawah. Sebanyak 81 persen pasien adalah perempuan. Rata-rata pasien itu ingin terlihat lebih muda daripada usia yang sesungguhnya. Sedangkan yang dikeluhkan laki-laki adalah masalah kebotakan dan kerutan di wajah.
SIAPA sih yang kini tidak pernah selfie. Memotret diri sendiri bagi orang zaman ini, rasanya, sudah jadi keharusan. Anak-anak, remaja, sampai pemimpin
- Pusat Gadai Indonesia Bagikan 8.000 Gram Emas Serentak di 6 Kota
- Kreator Konten Asal Bekasi Ini Manfaatkan TikTok dalam Pelestarian Alam
- Sambut 2025, Rapspoint Gelar Kegiatan Sosial hingga Tantangan untuk Pengguna
- 4 Manfaat Nanas, Kaya Kandungan Kolagen yang Baik untuk Tubuh
- 3 Manfaat Bawang Bombai, Bikin Gula Darah Ambyar
- 4 Manfaat Jahe, Ampuh Obati Berbagai Penyakit Ini