Selidiki Tweet Ancaman ISIS ke Gedung Putih
jpnn.com - BAGHDAD - Aksi biadab militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Iraq makin tidak terkontrol. Pejabat setempat memaparkan bahwa ISIS yang mengubah namanya menjadi Islamic State (IS) melakukan pembunuhan masal di Desa Kocho, di utara Iraq. Di desa tersebut, mereka membunuh puluhan orang yang sebagian besar adalah etnis sekte Yazidi.
"Kami mendapat informasi dari berbagai sumber di kawasan itu dan intelijen bahwa Jumat (15/8) konvoi IS yang bersenjata memasuki Desa Kocho," ujar pejabat senior Iraq, Hoshyar Zebari, kepada AFP.
"Mereka bertindak kejam kepada Yazidi yang memutuskan untuk tidak meninggalkan rumah mereka. Ada sekitar 80 warga yang dibunuh dengan sadis oleh mereka," lanjut Zebari.
Harim Kamal Agha, pejabat senior dari partai Persatuan Patriotik Kurdi di Provinsi Dohuk, menyebutkan bahwa jumlah korban mencapai 81 orang. "Kaum perempuan ditangkap mereka dan dijadikan sandera," jelasnya.
Salah seorang saksi dari kejadian tersebut, Mohsen Tawwal, menyatakan melihat dengan mata kepala sendiri mayat-mayat yang bergelimpangan di desa tersebut. Tawwal yang merupakan pejuang Yazidi menuturkan bahwa mereka sejatinya ingin menyerang IS.
"Kami menuju Kocho untuk membebaskan para warga. Tapi, kami terlambat. Di mana-mana ada mayat. Kami hanya bisa menyelamatkan dua orang. Selebihnya dibunuh dengan kejam," ucapnya.
Sayap IS cepat menyebar ke seluruh penjuru bumi. Selain di Iraq, teror IS menghantui di Amerika Serikat (AS). Dalam sebuah laporan disebutkan bahwa lembaga intelijen AS, Secret Service, sedang menyelidiki posting Twitter IS yang menampilkan gambar bendera militan tersebut di depan Gedung Putih di Washington, AS.
Dalam gambar yang di-posting pada 9 Agustus itu, terlihat seseorang menunjukkan gambar bendera IS di dalam layar telepon berlatar belakang Gedung Putih. Status yang tertulis dengan hashtag #amessagefromISIStoUS tersebut mengungkapkan bahwa mereka berada di negara bagian, kota, dan jalan-jalan AS. Pada tweet yang sama kemudian dihapus itu, tertulis bahwa ISIS menjadikan AS sebagai target selanjutnya.
BAGHDAD - Aksi biadab militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Iraq makin tidak terkontrol. Pejabat setempat memaparkan bahwa ISIS yang
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan