Selingkuh, Bisa Karena Intrik Politik

Selingkuh, Bisa Karena Intrik Politik
A Kasandra Putranto. Foto: Ken Girsang/JPNN
Bisa juga, lanjut alumni Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) itu, si istri atau suami dirasakan kurang memberikan perhatian. "Sehingga mencari kompensasi ke orang lain," ujarnya.

Pemicu selingkuh karena faktor situasional ini, kata Kasandra, terbagi lagi menjadi dua. Yakni kondisi lingkungan dan kondisi budaya atau politik.

Kondisi lingkungan, tatkala selingkuh telah menjadi live style, maka seseorang yang berada di lingkungan itu merasa tak ikut tren jika tak selingkuh.

Sedang kondisi budaya atau politik, Kasandra menyebut ada budaya di China pada tahun 1700-an, dimana ketika berperang, istri diumpankan ke pihak musuh untuk jebakan. "Semacam jebakan batman," selorohnya. Bisa juga, istri diserahkan ke pihak lawan karena sudah kalah perang.

JAKARTA - Apa saja yang menjadi pemicu perselingkuhan? Mengapa orang yang "punya nama" nekad berselingkuh? Tidak secara khusus mengulas kasus, psikolog

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News