Selisih DPT - DPS Munculkan Potensi Pemilih Fiktif
jpnn.com - JAKARTA – Hasil kajian Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) memerlihatkan, adanya selisih naik turun yang cukup tinggi antara daftar pemilih tetap (DPT) dengan daftar pemilh sementara (DPS) pada daerah yang akan menggelar pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak Desember 2015 mendatang.
“Selisih yang tinggi baik, naik ataupun turun dapat memengaruhi kualitas dari DPT tersebut,” ujar Koordinator Nasional JPPR Masykurudin Hafidz, Senin (19/10).
Dari 255 daerah Pilkada, selisih naik paling tinggi terdapat di Kabupaten Kepulauan Sula (14 persen), Kabupaten Bengkalis (13 persen), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (11 persen), Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Kuantan Singingi (8 persen) dan Kabupaten Yahukimo (6 persen).
Sementara daerah yang paling tinggi mengalami penurunan data pemilih adalah Kabupaten Nias Selatan (kurang 23 persen), Kota Binjai, Kota Surakarta (kurang 19 persen), Kabupaten Raja Ampat (kurang 17 persen), Kabupaten Pesawaran (kurang 13 persen) dan Kabupaten Sumba Barat (kurang 11 persen).
“Tingginya selisih naik DPT dengan data sebelumnya, memunculkan potensi adanya sejumlah pemilih fiktif, pemilih sudah meninggal, pemilih di bawah umur dan dapat digunakan untuk penambahan suara,” ujar Masykurudin.
Sementara tingginya selisih turun, kata Masykurudin, memunculkan potensi penghilangan hak pilih karena banyak warga yang tidak terdaftar di data pemilih tersebut.(gir/jpnn)
JAKARTA – Hasil kajian Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) memerlihatkan, adanya selisih naik turun yang cukup tinggi antara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Sekjen PDIP Merespons Pertama Kali, Ada Kata Jangan Takut
- Hasto Masih Melaksanakan Tugas Kesekjenan Sebelum KPK Mengumumkan Status Tersangka
- Soal PPN 12 Persen, Saleh PAN: Jangan Saling Menyalahkan
- Sejalan dengan Gerindra, Gemura Dukung Kenaikan PPN 12%
- Rustini Muhaimin Membantu Korban Kebakaran Kemayoran
- Gubernur Jabar Terpilih Dedi Tak Akan Bentuk Tim Transisi Jelang Kepemimpinannya