Selisih Suara Ketat, Dahlan Yakin Indonesia Tetap Aman
jpnn.com - JAKARTA - Dahlan Iskan dari awal sudah memprediksi Pemilihan Presiden (Pilpres) akan berjalan ketat. Menurutnya, dua pasangan yang mengikuti Pilpres memiliki dukungan yang kongkret di masyarakat.
Oleh karena itu, Dahlan meminta kepada pendukung kedua kubu untuk tetap tenang. Sebab pertarungan ketat antarkedua kandidat adalah sebuah hal yang wajar.
"Waktu itu saya katakan di Jawa Timur, kalau selsisihnya ketat, tenang-tenang saja. Karena Indonesia butuh ketenangan," kata Dahlan Iskan di Studio Metro TV Jakarta, Rabu (9/7) malam.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini sangat yakin hasil ketat di Pilpres tidak akan mengganggu keamanan di Indonesia.
"Saya berikan contoh Pilkada Jatim pernah selisihnya kurang setengah persen. Mestinya dengan situasi seperti itu ada sesuatu yang tidak diinginkan tapi ternyata aman. Ingat juga Pilkada Palembang, selisihnya hanya 8 suara tapi tetap berjalan baik. Saya pikir akan tetap aman karena masyarakat ingin maju ke depan bukan kerusuhan," terang Dahlan.
Contoh lain yang diberikan Dahlan adalah Pilkada DKI Jakarta 2012 yang dikemanangkan Jokowi. Saat itu selisih suara juga sangat ketat, namun sang rival, Fauzi Wibowo langsung menelpon Jokowi untuk memberi ucapan selamat.
"Kira-kira selisihnya hanya 5 persen tapi sorenya Foke (Fauzi Bowo) langsung nelpon Jokowi beri selamat," ujarnya. (abu/jpnn)
JAKARTA - Dahlan Iskan dari awal sudah memprediksi Pemilihan Presiden (Pilpres) akan berjalan ketat. Menurutnya, dua pasangan yang mengikuti Pilpres
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Council of Gen Z jadi Ruang Bersuara Krisis Iklim ke Prabowo-Gibran
- KPK Imbau David Glen Oei Penuhi Panggilan Pemeriksaan Kasus AGK
- Kemendikbudristek Bawa 72 Looks Busana pada JMFW 2025
- Respons Anggota DPD Ning Lia Setelah Mendapat Kiriman Karangan Bunga Ucapan Selamat dari Prabowo
- Diduga Setor Duit kepada Eks Gubernur Maluku Utara, Haji Robert Masuk Radar KPK
- Begini Respons Dompet Dhuafa soal Demo GMPI dan Tudingan Penyelewengan Dana ACT