Seluruh Daerah Kekurangan Guru SD
Kamis, 10 Januari 2013 – 22:56 WIB
Kalaupun ada kabupaten/kota yang mengaku gurunya cukup, kata Sulistyo, itu hanya di sekolah-sekolah yang ada di ibukota kabupaten. Harusnya satu SD memiliki delapan orang guru dan satu orang kepala sekolah. Rinciannya, 6 orang guru kelas, 1 guru agama, dan 1 orang guru olah raga.
Kenyataannya banyak SD yang punya guru negeri (PNS) hanya 3 orang. Selebihnya honor. "Tidak apa-apa guru honor, tapi harus diperhatikan sebagai seorang guru, baik kepegawaian maupun kesejahteraannya. Kalau sekarang tidak diperlakukan sebagai guru. Keterlaluan itu," tegas Sulistyo.
Dia mengaku sudah berkali-kali menyampaikannya pada pemerintah. Tapi sampai sekarang belum ada perhatian. Bahkan DPR juga tidak mengalokasikan anggaran untuk guru honor. Padahal, jika kurikulum baru diterapkan, tingkat SD yang mengalami perubahan mendasar. Berbeda dengan SMP/SMA yang relatif sama.
Kekurangan guru SD ini juga disebabkan tingginya angka pensiun guru SD Inpres. Puncaknya akan berlangsung tahun 2015, 2016, 2017. Jika tidak dirancang pemenuhan guru kekurangan itu, maka dunia pendidikan akan berada dalam posisi bahaya.
JAKARTA - Menjelang penerapan kurikulum baru, PGRI terus berteriak soal kekurangan guru nasional. Apalagi kekurangan terbesar berada di tingkat sekolah
BERITA TERKAIT
- Santri Disabilitas di Bandung Terima Beasiswa Pendidikan Khusus
- Kuliah Tamu di BINUS University, Dosen FISIP UPNVJ Bicara soal Netnografi
- Siap-siap! Sumbangsih Cup 2025 Segera Digelar, Dijamin Seru dan Meriah
- Unika Atma Jaya Resmikan School of Bioscience, Technology, and Innovation
- Sandang Gelar LL.M dari Kampus Top, Fidela Gracia: Terima Kasih President University
- Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan, BSI Maslahat Gandeng Ganesha Operation