Seluruh Jalan Masuk ke Trenggalek Ditutup Beton, Kecuali 3 Saja

Seluruh Jalan Masuk ke Trenggalek Ditutup Beton, Kecuali 3 Saja
Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin (tengah), Kapolres AKBP Jean Calvijn Simanjuntak (kiri), Dandim 0806 Letkol Inf Dodik Novianto (kanan) , Minggu (29/3/2020) Foto: ANTARA/Destyan Handri Sujarwoko

Pembatasan ini dilakukan dengan cara ditutup beton melintang jalan sehingga tidak ada kendaraan yang bisa masuk.

Pemerintah Kabupaten Trenggalek tidak membatasi wilayah secara total atau lockdown, melainkan akses masuk hanya bisa melalui 3 akses masuk yang telah ditentukan.

Akses masuk ini meliputi, jalur jalan nasional Trenggalek - Tulungagung, jalur jalan nasional Ponorogo - Trenggalek dan jalur jalan nasional Pacitan - Trenggalek.

Hal ini dimaksudkan agar semua orang yang masuk apalagi berkontak erat dengan wilayah dan negara zona merah dapat terdata secara keseluruhan (teridentifikasi total dan menyeluruh) oleh petugas gabungan di "check-point".

Selain itu juga mendapatkan pelayanan kesehatan (observasi) dan dipantau pergerakannya agar disiplin melakukan isolasi atau karantina mandiri di rumah, atau tindakan kesehatan lain sesuai protokol kesehatan yang berlaku.

Untuk memudahkan pelacakan, setiap kendaraan dan orang yang masuk akan diberikan tanda.

Diharapkan oleh suami Novita Hardini ini tanda tersebut ditujukan sebagai alat identifikasi, sehingga identifikasi bisa dilakukan dengan mudah hingga ke tingkat desa untuk dilakukan pemantauan, khusus bagi mereka yang harus melaksanakan karantina di rumah.

Orang yang masuk ke Trenggalek sejumlah 5.049 orang, angka yang cukup besar sehingga diharuskan untuk mengkarantina diri di rumah sebagai upaya pencegahan.

Pemkab Trenggalek memberlakukan pembatasan wilayah untuk menahan laju wabah virus corona, seluruh jalan masuk ditutup kecuali tiga saja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News