Seluruh Korban Helikopter Jatuh Serdadu AS
Jumat, 24 September 2010 – 12:31 WIB
KABUL - Kecelakaan fatal helikopter NATO Selasa (21/9) lalu, menyisakan duka mendalam bagi militer Negeri Paman Sam. Rabu (22/9) malam waktu setempat, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasikan sembilan serdadu yang tewas di Distrik Daychopan, Provinsi Zabul tersebut, sebagai warganya. Kecelakaan yang merenggut nyawa sembilan personel militer AS itu merupakan tragedi paling mematikan sejak kecelakaan Mei 2006 yang juga melibatkan helikopter NATO. Ketika itu, sebuah helikopter Chinook jatuh saat mencoba melakukan pendaratan malam hari di puncak sebuah bukit di wilayah timur Provinsi Kunar. Sepuluh serdadu AS yang menumpang helikopter tersebut tewas seketika.
Pentagon menyebutkan bahwa empat dari sembilan korban tewas tercatat sebagai anggota pasukan khusus Angkatan Laut (AL) AS. Sedangkan, sisanya adalah personel militer biasa. "Lima serdadu yang tewas itu tergabung dalam Brigade Penerbangan Tempur 101," kata Jubir Fort Campbell, Rick Rzepka, seperti dilansir Associated Press kemarin (23/9).
Baca Juga:
Sayangnya, Pentagon tidak bersedia menyebutkan penyebab kecelakaan. Sampai sekarang, penyebab pasti jatuhnya helikopter tempur tersebut masih simpang siur. NATO menduga faktor teknis dan cuaca sebagai penyebab jatuhnya helikopter. Tapi, Taliban mengaku menjatuhkan helikopter yang mengangkut 11 personel militer itu lewat tembakan dari darat.
Baca Juga:
KABUL - Kecelakaan fatal helikopter NATO Selasa (21/9) lalu, menyisakan duka mendalam bagi militer Negeri Paman Sam. Rabu (22/9) malam waktu setempat,
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer