Seluruh Murid Perempuan di Negara ini Dikeluarkan dari Sekolah, Gus Yahya Angkat Bicara

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyoroti kebijakan Pemerintah Afghanistan mengeluarkan seluruh murid perempuan yang berusia di atas 12 tahun dari sekolah.
Menurut Gus Yahya, kebijakan tersebut tidak berpihak pada perempuan dan pendidikan.
“Hari ini kami menerima kabar bahwa di Afganistan, murid perempuan dikeluarkan dari sekolah mereka. Di atas usia 12 tahun dipulangkan dan tidak diperbolehkan sekolah dalam waktu yang tidak ditentukan,” ujar Gus Yahya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (25/3).
Gus Yahya menyatakan hal tersebut saat membuka Rapat kerja nasional (Rakernas) dan pengukuhan pengurus lembaga/badan khusus PBNU, di Aula Institut Agama Islam Cipasung (IAIC), Jawa Barat.
“Saya tidak tahu gagasan apa yang dikembangkan oleh yang berwenang di Afganistan saat ini, apakah mereka ingin mengembangkan sistem pendidikan untuk perempuannya, saya tidak tahu," katanya.
Gus Yahya lantas mencontohkan keuntungan besar dari langkah NU memberikan pendidikan yang setara untuk perempuan.
"Lihat, keuntungan berkah besar yang telah dilakukan NU dengan memberikan hak pendidikan yang setara untuk perempuan,” katanya.
Menurut Gus Yahya, Indonesia saat ini bisa melakukan banyak hal karena dari awal memberikan hak yang sama kepada perempuan.
“Hari ini Indonesia mampu melakukan lebih banyak hal karena punya perempuan yang unggul,” katanya.
Karena itu, Gus Yahya menyerukan agar Afganistan memberikan pendidikan yang terbaik untuk kaum perempuan.
“Tolong beri putrimu pendidikan terbaik yang bisa kamu berikan, karena mereka yang akan menentukan gambaran generasimu selanjutnya,” pungkas Gus Yahya. (Antara/jpnn)
Seluruh Murid perempuan di negara ini dikeluarkan dari sekolah tanpa alasan yang jelas, Gus Yahya angkat bicara.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Kapolri dan Ketua PBNU Membahas Keberagaman dan Isu Kekerasan di Lingkungan Pendidikan
- Kerja Sama Polri-PBNU Dinilai Efektif Kurangi Kekerasan di Pesantren
- Ketum PBNU Minta PSN PIK 2 Dikaji Ulang, Ini Alasannya
- Presidium MLB NU Sentil Gus Yahya soal Program Makan Bergizi Gratis
- Jokowi Masuk Daftar Pimpinan Korup, PBNU: Apakah Lembaganya Kredibel?
- PBNU Cari Investor untuk Bisa Bayar Biaya Besar Reklamasi Tambang