Semakin Banyak Pengungsi Etnis Karen Menetap di Pedalaman Australia

Pemerintah setempat selama ini juga telah memiliki pegawai yang mengurusi kepentingan pengungsi.
Doyle menjelaskan, sejumlah pihak di kota itu menyatakan siap menampung tambahan pekerja dari kalangan pengungsi.
Salah satu perusahaan yang selama ini mempekerjakan pengungsi Karena adalah peternakan telur dan daging bebek Luv-a-Duck yang kini menambah skala usahanya dan kemungkinan memerlukan tambahan pekerja.
Sedikitnya 70 pengungsi Karen bekerja di peternakan ini.
CEO Luv-a-Duck, Ron Jenkins, begitu perluasan usahanya rampung akhir tahun ini, diperlukan sedikitnya 20 tambahan pekerja lagi.
Ia mengakui tidak mudah untuk menarik minat orang tinggal dan bekerja di kota kecil seperti Nhill.
"Merekrut pegawai selalu menjadi persoalan bagi kami. Kami bisa menarik minat orang setiap saat, tapi belum tentu orang yang tepat dan bersedia menetap di sini," katanya.
Namun menurut Doyle, masalah terberat untuk menarik minat pengungsi datang ke Nhill adalah masalah akomodasi.
Ratusan pengungsi etnis Karen asal Myanmar, kini telah menetap di Nhill, sebuah kota pedalaman di Victoria, Australia. Melalui program ketenagakerjaan,
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana