Semakin Banyak Pengungsi Etnis Karen Menetap di Pedalaman Australia
Pemerintah setempat selama ini juga telah memiliki pegawai yang mengurusi kepentingan pengungsi.
Doyle menjelaskan, sejumlah pihak di kota itu menyatakan siap menampung tambahan pekerja dari kalangan pengungsi.
Salah satu perusahaan yang selama ini mempekerjakan pengungsi Karena adalah peternakan telur dan daging bebek Luv-a-Duck yang kini menambah skala usahanya dan kemungkinan memerlukan tambahan pekerja.
Sedikitnya 70 pengungsi Karen bekerja di peternakan ini.
CEO Luv-a-Duck, Ron Jenkins, begitu perluasan usahanya rampung akhir tahun ini, diperlukan sedikitnya 20 tambahan pekerja lagi.
Ia mengakui tidak mudah untuk menarik minat orang tinggal dan bekerja di kota kecil seperti Nhill.
"Merekrut pegawai selalu menjadi persoalan bagi kami. Kami bisa menarik minat orang setiap saat, tapi belum tentu orang yang tepat dan bersedia menetap di sini," katanya.
Namun menurut Doyle, masalah terberat untuk menarik minat pengungsi datang ke Nhill adalah masalah akomodasi.
Ratusan pengungsi etnis Karen asal Myanmar, kini telah menetap di Nhill, sebuah kota pedalaman di Victoria, Australia. Melalui program ketenagakerjaan,
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata