Semakin Banyak Remaja Australia Vaping Meski Nyawa Jadi Taruhan
Lembaga kesehatan VicHealth di negara bagian Victoria, Australia, mendorong agar pemerintah Australia lebih bergerak "cepat" dalam menghentikan kebiasaan vaping di kalangan anak muda.
Kepala eksekutif VicHealth Sandro Demaio mengatakan kebiasaan vaping pada anak muda "meledak" dalam dua tahun terakhir.
"Industri telah memanfaatkan pandemi ... dan ketidakpastian yang dihadapi anak muda ... untuk memasarkan produk ini dengan sukses," ujar Sandro.
Penelitian yang dilakukan Cancer Council Victoria menemukan anak-anak muda berusia 18-30 tahun menjadi jumlah terbesar pemakai vape di Victoria, yang beribu kota Melbourne.
Dr Sandro mengatakan di negara bagian New South Wales dengan ibu kota Sydney, sekitar delapan dari 10 remaja sudah pernah memakai rokok elektrik atau vape.
Ia mengatakan konsekuensi kesehatan jangka panjangnya memang "tidak diketahui", tapi bukan jadi alasan bagi publik dan pemerintah untuk tidak melakukan apa-apa.
"Produk ini mengandung ratusan bahan kimia yang dihisap pengguna sehingga masuk ke dalam paru-paru mereka," ujarnya.
"Kekhawatiran terbesar saya adalah jika kita tidak mengambil tindakan cepat untuk melindungi para remaja, kita bukan hanya akan memiliki generasi yang kecanduan nikotin, tapi kita mungkin akan melihat ke belakang dan menyadari semua ini jauh lebih berbahaya dari yang kita bayangkan."
Di salah satu negara bagian Australia, remaja 18-30 tahun merupakan pengguna terbesar rokok elektrik atau vape
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Demi Anak-Anak, Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai Tahun Depan
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?