Semakin Banyak Remaja di Australia yang Bekerja untuk Menambah Pendapatan Keluarga

Murid-murid yang mengunjungi kantor Abbi Chamberlain karena memerlukan makanan juga meningkat.
Abbi mengatakan kepada murid-murid bahwa makanan di kantornya akan dibuang, padahal tidak, supaya murid-murid tidak merasa malu untuk meminta bantuan.
"Dana kesejahteraan dari sekolah semakin banyak digunakan untuk membantu mereka," kata Abbi.
"Kami ingin bisa membantu dan mendukung seluruh siswa dan sebagian besar anggaran kami dihabiskan untuk pembelian dari Coles (nama supermarket), sehingga kami memiliki persediaan makanan."
Dan dia melihat situasinya semakin memburuk.
"Semakin lama kenaikan biaya hidup itu berlangsung, semakin banyak siswa yang harus mencari kerja untuk membantu orangtua mereka. Dan semakin besar juga dampaknya," katanya.
"Ini tidak lagi sekadar bekerja di hari Sabtu sore, satu minggu sekali, tapi bisa jadi setiap hari sepulang sekolah."
Mengorbankan pendidikan untuk mencari uang
Ashleigh Newnham, direktur advokasi dan pengembangan di Jasa Layanan Hukum South-East Monash Legal Service, mengatakan pada dasarnya bukanlah hal yang buruk bahwa semakin banyak remaja yang bekerja sambil sekolah.
Semakin banyak remaja usia sekolah di Australia yang memutuskan bekerja dan sekolah untuk membantu perekonomian keluarga
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia