Semakin Tidak Nyaman Tinggal di Kota
Jumat, 27 Mei 2011 – 09:41 WIB
Bernardus mengatakan, pemetaan hasil survey itu memang tidak terlalu mendalam. Dia hanya menentukan objek survey berdasarkan kriteris ekonomi. Yaitu ekonomi rendah, sedang, dan tinggi. "Tapi pemetaan ini bisa digunakan untuk perbaikan," kata dia.
Kondisi kenyamanan tinggal di kota yang rendah, menurut Bernardus, tidak bisa dipandang sebelah mata. Dampak yang bakal muncul adalah, pertumbuhan kota-kota baru yang dikembangkan swasta. "Kota-kota baru yang berada di kawasan satelit bakal berkembang lebih pesat," tandasnya.
Kerugian lainnya adalah, selama ini kota juga berfungsi sebagai pusat layanan publik dan pusat perekonomian. Masyarakat yang butuh layanan publik di kota, bisa merasa tidak nyaman. Selain itu, rendahnya tingkat kenyamanan tinggal di kota, bisa berdampak negatif di kabupaten-kabupaten lainnya dalam satu provinsi. (wan)
JAKARTA - Tingkat kenyaman tinggak di beberapa kota besar di Indonesia menurun. Diantaranya pemicunya adalah penataan kota, tingkat kriminalitas,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 5 Aparatur PN Surabaya Kena Sanksi Disiplin terkait Vonis Bebas Ronald Tannur
- Fadli Zon: Indonesia Memegang Peran Penting dalam Narasi Besar Evolusi Manusia
- Pengumuman, Pemerintah Tutup Pendakian di Lima Gunung Jelang Tahun Baru
- 5 Berita Terpopuler: BKN Bereaksi soal Paruh Waktu di Seleksi PPPK 2024, Ada Kasus yang Terungkap, Kacau
- PT Pertamina Trans Kontinental Sediakan Sarana Air Bersih di Maumere
- Budi Said Divonis 15 Tahun Penjara, Dirut ANTAM Berkomentar Begini