Semangat Syawal di Tahun Politik

jpnn.com, JAKARTA - Ramadan dan Idulfitri tahun ini cukup istimewa untuk bangsa Indonesia, karena bersamaan dengan beberapa momen politik.
Lebaran tahun ini berada di penghujung masa kampanye 171 pilkada, dan berada pada awal tahapan pileg dan pilpres.
Anggota Komisi III DPR Habib Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan tidak bisa dihindari adanya akulturasi dari dua momen tersebut.
"Tidak bisa dipungkiri hal ini menimbulkan dinamika, baik yang memberikan tren positif ataupun sebaliknya," kata Aboe, Jumat (15/6).
Para kandidat kepala daerah tentunya banyak memanfaatkan momen-momen Ramadan untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas.
Mulai dari menggelar acara buka bersama, berbagi santunan, hingga berbagi parsel lebaran.
Calon anggota legislatif pun mulai menebar baliho, spanduk dan iklan ucapan selamat menjalankan puasa Ramadan hingga Idulfitri.
"Tak kalah pula para calon presiden juga memasang bilboard serupa hingga melakukan berbagai safari politik ke berbagai kalangan," ungkapnya.
Bulan syawal harus meningkatkan silaturahmi serta menjaga persatuan di tengah masyarakat.
- Ketahui Batas Waktu Bayar Zakat Fitrah, Jangan Sampai Terlewat!
- Sambut Hari Raya Idulfitri 2025, Panglima TNI Membuka Bazar Murah Demi Kesejahteraan Prajurit dan PNS
- Dirut Pertamina Pastikan Pasokan Energi Area Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Aman
- Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Ramadan Idulfitri Pertamina 2025
- H-7 Lebaran: 77.863 Kendaraan Masuk Lewat GT Kalikangkung
- Nasabah Unggulan PNM Raih Omzet Tiga Kali Lipat saat Ramadan