Semangat Tebu Preman dan Bibir Terkatup
Senin, 21 Juli 2014 – 00:27 WIB
Di Jember saya ke PG Semboro. Pabrik gula ini tidak hanya berhasil bangkit, tapi juga bisa menghasilkan kristal terbaik. Lalu syukuran di Pesantren Bustanil Ilmu Al Gozali yang berambisi menjadi "Pondok Gontor di Timur".
Setelah Duhuran di rumah Rais Syuriah NU Jember KH Muhyiddin Abdusshomad, saya ke Lumajang untuk meninjau PG Jatiroto. Di sinilah saya harus menjawab pertanyaan sulit para petani tebu: mengapa di saat petani lagi sangat bergairah, kok gula rafinasi impor membanjiri pasar secara masif"
Saya tertegun menghadapi pertanyaan itu. Lama saya terdiam. Tidak ada kekuatan di bibir saya untuk membuka mulut. (*)
Dahlan Iskan
Menteri BUMN
WAKTU saya duduk-duduk santai di bawah pohon besar bersama seluruh karyawan inti di halaman Pabrik Gula (PG) Kwala Madu, Langkat, Sumatera Utara,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT