Semar, Mobil Superingan dan Superirit Made in UGM
Ingin Menempuh Jarak 1.000 Kilometer dengan Satu Liter
Kamis, 18 Maret 2010 – 07:34 WIB
Perancangan Semar memang belum final. Hingga kini, tingkat keiritan bahan bakar baru pada tahap perkiraan setelah disimulasi di laboratorium. Jika tak ada aral melintang, Semar akan diuji coba di jalan akhir Mei mendatang. Kemarin mobil tersebut hanya diuji coba keliling di boulevard kampus UGM. Mobil itu menggunakan bahan bakar unleaded 95. Yakni, sejenis pertamax plus yang harga per liternya berkisar Rp 7.000.
Menurut Jayan, saat ini rekor dunia mobil teririt dipegang Prancis. "Salah satu universitas di Prancis berhasil menciptakan mobil yang menggunakan 1 liter bahan bakar mampu menempuh jarak 3.700 kilo meter," tuturnya. Dia mengatakan, Semar bakal terus diperbaiki. "Untuk kecepatannya, kami patok rata-ratatanya 30?35 km/jam," imbuhnya. "Kami menginginkan Semar nanti bisa menempuh jarak Anyer?Panarukan hanya dengan satu liter bahan bakar," lanjutnya. Jarak Anyer-Panarukan diperkirakan 1.000 kilometer.
Alva Edy Tontowi, desainer Semar, mengatakan bahwa dengan desain yang dibuat sekarang, mobil satu penumpang itu memang tidak nyaman. "Kenyamanan memang bukan prioritas utama mobil ini," katanya. Ketika dipamerkan kemarin, si pengemudi yang akan masuk ke mobil itu membutuhkan bantuan beberapa orang. Posisi pengemudi harus telentang. "Driver juga masih membutuhkan panduan dari co-driver. Tapi, sejak awal pembuatan, mobil ini memang didesain untuk kecepatan dan efisiensi. Bentuk seperti itu, meski tidak nyaman, menghasilkan koefisiensi gesekan kecil. Hanya 0,1?0,2," jelas Alva.
Darwin Silalahi, country chairman dan president director PT Shell Indonesia yang kemarin menyaksikan peluncuran Semar, mengatakan bahwa mobil tersebut adalah satu di antara sembilan tim dari empat universitas yang akan berlaga di SEM. "Kami berharap, sembilan tim yang dikirim ke sana bisa unjuk gigi. Ini sekaligus menjadi salah satu wadah bagi generasi muda yang ingin mengembangkan inovasi dalam bidang transportasi," tuturnya. (jpnn/c4/kum)
Sebuah mobil mini, ringan, dan sangat irit sedang disempurnakan pembuatannya oleh tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Shell.
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408