Semasa Hidup, Septi Vanesia Putri Ternyata Sering Jadi Korban Penyiksaan Mantan Suami
Namun, menurut perempuan 60 tahun ini, upaya pelarian Septi dari bekas suami tak membuahkan hasil.
Pelaku mencari Septi dan memaksa untuk kembali rujuk. Tetapi, korban menolak mentah-mentah ajakan rujuk tersebut karena sudah trauma dengan kekerasan yang dialaminya.
“Cucu saya itu, bekas siksaannya masih ada. Badannya biru-biru dipukuli bekas suami itu. Sudah tidak mau lagi rujuk,” kata dia lagi.
Karena tak ingin terus didatangi pelaku, Septi yang bekerja sebagai pramusaji di sebuah kafe di Indralaya itu lalu memutuskan mengontrak tempat tinggal di Dusun I Desa Payakabung yang hanya berjarak dua kilometer dari kediaman Septi di Tanjung Pering.
“Hari Minggu itu hari pertama cucu saya ngontrak di bedeng itu. Malamnya, bekas suaminya ternyata tahu Septi ngontrak di situ dan dia datangi,” jelas Sumarsih.
Menurut Sumarsih, berdasarkan keterangan saksi mata di TKP, pelaku membuka paksa pintu kontrakan Septi.
Korban yang mengetahui kedatangan pelaku, lalu berusaha melarikan diri ke hutan di belakang tempat tinggalnya.
Karena saat itu lampu senter handphone korban menyala di tengah kegelapan, pelaku dapat meraih korban dan menghujamkan parang ke tubuh korban.
Septi Vanesia Putri, 23, korban pembacokan mantan suaminya, Demiyanto, 31, akhirnya meninggal dunia pada Selasa (2/3) sekitar pukul 21.00 WIB.
- Carok di Sampang Dipicu Masalah 2 Kiai, Begini Ceritanya
- Motif Pembacokan di Sampang Berawal dari Kunjungan Calon Bupati, 2 Kiai Cekcok
- Pemkot Palembang Buka 10 Ribu Tabungan Gratis untuk Pelajar
- Carok Massal di Sampang, Ini Pernyataan Terbaru AKBP Hendro
- Polisi Ungkap Fakta soal Pelaku Carok di Sampang, Kapolri Beri Atensi
- Bocah di Palembang Terseret Banjir dan Tenggelam, Begini Kejadiannya