Sembilan Bersaudara Hanya Satu Yang Bisa Bahasa Jawa
Selasa, 12 Maret 2013 – 07:46 WIB

Ustad : Mujiarto Redjowongsodinomo (berpeci) berbincang bersama warga asal Jawa di Lahad Datu 10/03. Foto : Ridlwan/ Jawa Pos
Tapi, bagaimana Muji, yang besar dan tumbuh di Sabah bisa fasih bahasa Jawa. "Aku iki omong Jowo ndeles isih iso (Aku bisa bicara dengan bahasa Jawa halus masih bisa, Red)," ujarnya.
Rupanya pada 1985 dia pernah ikut ibunya yang asli Tungklur, Kediri , Jawa Timur, pulang kampung ke Indonesia. Sebagai jejaka, dia kesengsem dengan gadis tetangga desa bernama Juwanah. "Alhamdulillah, sekali pulang ke Indonesia dapat rezeki jodoh," katanya lalu tersenyum.
Nah, karena istrinya asli Kediri, otomatis suasana rumah tangganya juga kental dengan idiom dan bahasa Jawa. "Tapi anak-anakku wis ora deles. Bisanya cuma kata-kata sederhana macam (seperti) mangan atau turu," katanya.
Muji dan Juwanah dikaruniai tiga anak. Yakni Yudi Ari Setiawan, Nur Melisa, dan Muhammad Alif Witanto. "Semua namanya ada unsur bahasa Jawa-nya," katanya.
Warga Malaysia berdarah Jawa banyak jumlahnya. Mereka adalah anak-cucu para perantau di era sebelum Malaysia merdeka. Mujiarto, salah seorang yang
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu