Sembilan Bersaudara Hanya Satu Yang Bisa Bahasa Jawa

Sembilan Bersaudara Hanya Satu Yang Bisa Bahasa Jawa
Ustad : Mujiarto Redjowongsodinomo (berpeci) berbincang bersama warga asal Jawa di Lahad Datu 10/03. Foto : Ridlwan/ Jawa Pos
   

Tahun 1985, saat menikah, Muji sempat diajak mampir ke tempat asal ayahnya itu. Tapi,  itu sudah 28 tahun silam. "Ya moga"moga tidak kepaten obor (kematian nyala apai, Red). Saya yakin famili saya masih ingat dengan saya," katanya sembari berharap keluarga di Jogja bersedia menghubungi jika melihat fotonya dipasang di koran.

"Mungkin bisa lewat Anda, nanti kita bisa kontak lagi. Siapa tahu sudah tidak di Godean," katanya.

   

Muji sebenarnya ingin pulang sendiri ke Jogjakarta. Namun kesibukannya sebagai kepala keluarga belum memungkinkan. "Pokoknya saya ini masih trah Redjowongsodinomo," kata Muji.

   

Dia lamat-lamat ingat, di antara saudaranya itu ada yang bernama Atmowijoyo.  Ada pula yang bernama Gangiwati, adik sepupu ayahnya.

Warga Malaysia berdarah Jawa banyak jumlahnya. Mereka adalah anak-cucu para perantau di era sebelum Malaysia merdeka. Mujiarto, salah seorang yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News