Sembilan Menteri Layak Diganti
Sasar Menteri Selingkuh hingga yang Terseret Korupsi
Sabtu, 24 September 2011 – 14:16 WIB

Sembilan Menteri Layak Diganti
JAKARTA -- Pihak Istana Presiden semakin kencang menyuarakan kepastian adanya reshuffle kabinet. Juru Bicara Presiden Bidang Politik, Daniel Sparingga, menceritakan, niat melakukan reshuffle sudah disampaikan SBY pertama kali saat syukuran hari ulang tahunnya 9 September 2011 di Puri Cikeas. Kedua, penilaian pribadi SBY terhadap para menteri, menyangkut perasaan cocok atau tidak cocok dengan seorang meteri. "Yang ini bersifat sangat privat," ujar Qodari. Ketiga, masukan dari Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) yang dipimpin Kuntoro Mangkusubroto. Keempat, evaluasi terhadap kontrak kinerja para menteri. Kelima, apa kata Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menyangkut siapa saja yang terkena masalah korupsi.
"Saat ulang tahun 9 September lalu, ada rapat penting, presiden memutuskan akan melakukan reshuffle," ujar Daniel Sparingga di diskusi bertema "Katanya Ada Reshuffle" di Waroeng Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (24/9).
Baca Juga:
Di tempat yang sama, pengamat politik dari IndoBarometer, M Qodari menduga, jumlah menteri yang akan diganti sebanyak sembilan orang. Alasannya, SBY memang menyukai angka sembilan. Sebelum menentukan siapa saja sembilan menteri yang akan diganti itu, Qodari mengatakan, SBY akan mempertimbangkan setidaknya enam hal. Pertama, surat keterangan dokter mengenai kondisi kesehatan para menteri.
Baca Juga:
JAKARTA -- Pihak Istana Presiden semakin kencang menyuarakan kepastian adanya reshuffle kabinet. Juru Bicara Presiden Bidang Politik, Daniel Sparingga,
BERITA TERKAIT
- Sufmi Dasco dan Andre Rosiade Lepas 5.000 Pemudik Pulang Basamo Gelombang Pertama
- KPK Amankan Uang Rp 2,6 Miliar Saat OTT di OKU Sumatera Selatan
- Utut Bilang KontraS Pernah Diundang Bahas RUU TNI, tetapi Tak Hadir
- Keluarkan Kebijakan Kontroversial, Dedi Mulyadi Minta Maaf
- Percepat Capaian Program, Pemprov Jateng Berkolaborasi dengan 44 Perguruan Tinggi
- Siapa Saja yang Kena OTT KPK di OKU?