Sembilan Tahun KUBE Rahayu 1: Dari Sapi, Camilan, Hingga Simpan-Pinjam
“Alhamdulillah bantuan Kemensos bermanfaat sekali dan sembilan tahun terakhir ada perputaran Rp 70 juta dan jumlah itu besar bagi kami di desa, ” ungkap Dede.
Ada Rp 20 juta keuntungan dibagi akhir tahun kepada setiap anggota KUBE, tapi tidak dibagikan berupa uang tunai melainkan dalam barang-barang rumah tangga.
“Iya, seneng sekali anggota di akhir tahun bisa dapat keuntungan berupa gelas, piring, selimut, seprai kasur dan barang-barang rumah tangga lainnya, ” ucapnya.
Saat ini KUBE Rahayu 1 tidak lantas berpuas diri, melainkan terus mengembangkan usaha salah satunya dengan memproduksi camilan ringan produksi rumahan yang telah dijual ke Kota Bandung dan sekitarnya.
“Mengembangkan usaha dengan memproduksi usaha camilan seperti ranginang, rangining, emping dan dapros yang dijual ke Kota Bandung dan sebelum Covid-19 mampu jual satu mobil bak terbuka sebanyak 6 kuintal dalam sepekan,” katanya.
Ke depan, pengembangan usaha akan membuat warung kelontong KUBE di pinggir jalan agar lebih strategis tempatnya dan mudah dijangkau dari arah mana saja.
“KUBE Rahayu 1 terus berkembang, tidak hanya simpan-pinjam dan memproduksi camilan. Ke depan ada prospek membuat warung kelontong guna memenuhi kebutuhan anggota dan masyarakat sekitar,” tandas Dede.
Selama Sembilan tahun, bukan perkara mudah untuk mengelola dan membawa KUBE Rahayu 1 agar bisa bertahan, tidak hanya jatuh bangun tapi membutuhkan kesabaran.
Salah seorang perempuan memamerkan buku catatan yang terlihat rapi kendati ditulis tangan yang merupakan pengurus Kelompok Usaha Bersama (KUBE).
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- Kemensos dan Instansi Terkait Siap Rumuskan Protokol Penggunaan Data Tunggal Kemiskinan
- Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Perluas Akses Pembiayaan UMKM, BNI Gandeng Batumbu
- NCCR &I CSP Kembali Gelar ASRRAT 2024