Semen Gresik Dituding Lakukan Konspirasi
Untuk Mengatur Harga Semen
Senin, 03 Oktober 2011 – 19:09 WIB
JAKARTA - Mayoritas anggota Komisi VI DPR ternyata tidak berbesar hati atas keberhasilan kinerja PT Semen Gresik (PT SG). Klaim Dirut PT SG, Dwi Soetjipto yang mengaku berhasil meningkatkan keuntungan bersih secara signifikan dalam tahun 2011 ini, ternyata diragukan para politisi senayan. Salah satu indikasi telah terjadinya konspirasi atau kartel atau oligopoli, sebut Nasril, dapat dilihat dari posisi PT SG Grup yang tidak beranjak dari kemampuan penguasaan pasar sekitar 37 persen. Sisanya sekitar 63 persen dikuasai oleh perusahaan semen swasta. "Dalam kapasitas yang tidak mayoritas menguasai pasar, kita patut mencurigai bahwa ada sesuatu praktek yang tidak normal dalam hal persemenan di Indonesia," tegasnya.
Nasril Bahar misalnya, anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) itu menuding keuntungan yang diperoleh oleh PTSG Grup ditengarai sebagai konspirasi kartel atau oligopoli antara manajemen PT SG dengan perusahaan semen milik swasta. Menurutnya, dengan posisi PT Semen Gresik yang kini membawahi PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa, sangat mungkin terjadi konspirasi dalam mengatur distribusi dan pasar semen di Indonesia.
Baca Juga:
"Sehingga harga semen semakin sulit terjangau masyarakat sementara keuntungan yang diperoleh oleh PT Semen Gresik Grup naik secara signifikan," kata Nasril Bahar, saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR dengan seluruh direksi perusahaan semen milik pemerintah, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (3/10).
Baca Juga: