Semen Gresik Tak Gegabah Naikkan Harga

Semen Gresik Tak Gegabah Naikkan Harga
Semen Gresik Tak Gegabah Naikkan Harga
Yang jadi soal, dengan skema harga lama pun manajemen tetap menerima sejumlah dampak. Setidaknya perseroan terpaksa merelakan margin keuntungannya melorot karena harus menutup tingginya ongkos produksi. Memang saat ini, penguasaan SMGR terhadap total pasar industri semen tanah air mencapai 43 persen. ”Tetapi, itu tidak membuat kamu serampangan mengambil kebijakan yang bisa mengubah pola dan arah market,” tukasnya.

Karenanya, sebut Dwi, pihaknya mengaku tak mau gegabah menaikkan harga lantaran belum ada jaminan bahwa pesaing juga melakukan hal yang sama. Langkah paling aman adalah menekan margin keuntungan dan melakukan sejumlah efisiensi. Itu penting dengan melihat momentum jangka panjang. 

Upaya efisiensi itu, lanjut Dwi, di antaranya adalah maksimalisasi kapasitas produksi, efisiensi bahan bakar, sinergi antarpabrik, dan lain sebagainya. Meski begitu, upaya menahan harga jual sangat berpotensi menguras kas internal.

“Kita lihat saja pola persaingan ke depan. Kalau kami sih tidak masalah. Kas perusahaan masih ada sekitar Rp 4 triliun lebih. Jadi, aman,” tegas Dwi. (far)

JAKARTA - PT Semen Gresik Tbk (SMGR) akhirnya membatalkan niatnya menaikkan harga. Pembatalan itu dilakukan seiring dengan membengkaknya ongkos produksi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News