Semen Rembang Dinilai Tingkatkan Kesejahteraan Warga
jpnn.com - JAKARTA - Ribuan warga Rembang menyampaikan dukungannya kepada Pemerintah Povinsi Jawa Tengah yang memutuskan pabrik Semen Rembang boleh terus beroperasi.
Mereka mendatangi kantor Gubernur Jateng dan membeber spanduk serta poster bertuliskan dukungan terhadap kelanjutan pendirian pabrik Semen Indonesia di Rembang.
Beberapa poster dan spanduk itu berbunyi: Guyub Rukun Bersama Semen Indonesia, Semen Indonesia Milik Kita Bersama, Kami Butuh Pekerjaan, Saiki Wayahe Urip Modern, dan Kami Tidak Merasa Terancam Oleh Adanya Pabrik Semen.
Ada juga spanduk yang berbunyi: Izinkan Pabrik Semen Berdiri, Semen Indonesia Menjadikan Hidup Kita Lebih Baik, Gak Perlu Ngomong Neko-Neko, Wong Rembang Dukung Pabrik Semen, serta Semen Indonesia Bukan Ancaman.
Perwakilan warga diterima langsung Asisten I Setda Provinsi Jateng Siswo Laksono dan Kabiro Humas Setda Provinsi Jateng Sinoeng Noegroho Rachmadi.
Menurut koordinator aksi tersebut, M Waid, jumlah warga Rembang yang ikut menyambangi kantor Gubernur Jawa Tengah berkisar dua ribuan orang.
Ribuan warga ini juga turut mengucapkan terima kasih kepada Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengizinkan pabrik semen tetap beroperasi sebab memberikan manfaat positif untuk taraf ekonomi masyarakat.
Menurut Waid, keputusan Ganjar patut mendapatkan dukungan sebab tidak mengabaikan aspirasi warga Rembang yang mayoritas ingin pabrik semen disana terus beroperasi.
JAKARTA - Ribuan warga Rembang menyampaikan dukungannya kepada Pemerintah Povinsi Jawa Tengah yang memutuskan pabrik Semen Rembang boleh terus beroperasi.
- Kemenko Perekonomian Evaluasi Capaian PSN, Tropical Coastland di Banten Masuk Daftar
- Falcon Strategic Consulting Sosialisasikan CoreTax, Platform Pajak Terbaru
- Jadikan Konsumen Sebagai Mitra, SNJ Berdayakan Pelaku UMKM
- 100 Hari Kabinet Prabowo: Perumnas Perkuat Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Cara Ini
- Pertamina & KIP Gelar Bimtek, Tingkatkan Tata Kelola Informasi Publik
- Sepanjang 2024, KAI Logistik Kelola 27 Juta Ton Barang