Semenit Harmal
Oleh Dahlan Iskan
Tiap tahun ada kejuaraan khusus rugby di situ. Grand prix enam negara. Pesertanya hanya enam negara terkuat rugbynya: Wales (Cardiff), England (London), Scotlandia (Glasgow), Irlandia (Dublin), Italia (Roma) dan Prancis (Paris).
Stadion Speedway Cardiff ini nomor tiga terbesar untuk ukuran rugby. Kapasitasnya 72.000 penonton. Hanya kalah dari Paris (80.000) dan London (75.000).
"Anda betul ke Cardiff ini. Kotanya seru," ujar orang Belanda yang nobar Chelsea vs Liverpool kemarin.
Pesta Speedway selesai. Besoknya saya dapat kamar dengan tarif seperlimanya.
Saya pun berpikir positif: kalau dirata-rata masih ok. Dua malam murah, satu malam mahal.
Saya juga berpikir positif: tidak menyesal --ke Cardiff di saat seperti ini. Saya bisa mengerti apa itu Speedway. Yang motornya hanya satu gear dan tidak pakai rem. Yang balapannya hanya satu menit.
Saya juga bisa merasakan ini: bagaimana olahraga sudah menjadi gaya hidup di Inggris. Olahraga apa saja sama serunya: sepak bola, kriket, rugby, tenis, speedway...
Saya jadi tahu: untuk Speedway, balapan satu menit itu pestanya sehari semalam. Saya jadi ingat ketika ke Louisville, di negara bagian Kentucky, Amerika Serikat. Tiga tahun lalu.