Semester I 2024, BNI Raih Laba Bersih Rp10,7 Triliun
“Meskipun indikator kualitas aset menunjukkan perbaikan yang kuat, kami terus mengimbanginya dengan penyediaan pencadangan pada level yang cukup untuk mengantisipasi risiko ketidakpastian di masa mendatang. Rasio pembentukan beban CKPN terhadap total kredit atau credit cost hingga semester I 2024 sebesar 1%, menurun 40 bps dibandingkan credit cost yang dibentuk pada semester I tahun lalu sebesar 1,4%,” jelas Novita.
CKPN yang dibentuk sangat memadai untuk mengcover kebutuhan penambahan pencadangan bagi debitur–debitur yang masih dalam perhatian khusus.
Kecukupan pencadangan ini tergambar dari rasio pencadangan untuk NPL dan LaR pada posisi Juni 2024, yang berada di level memadai masing–masing sebesar 298% dan 48%.
“Secara konsolidasi, BNI mampu membukukan perolehan laba bersih semester I 2024 sebesar Rp10,7 triliun, tumbuh 3,8% YoY. Pencapaian ini relatif inline dengan ekspektasi market. Kami berkomitmen untuk menjaga momentum positif kinerja dan mencapai target bisnis tahun ini, antara lain dengan melihat masih baiknya loan demand, terutama di segmen korporasi, serta potensi membaiknya kondisi likuiditas di semester II 2024 dari kebijakan moneter dan fiskal, baik global maupun domestik yang lebih ekspansif,” kata Novita.(chi/jpnn)
BNI berupaya untuk membangun pola kerja yang lebih agile, kolaboratif, dan cermat dalam mengelola risiko, sehingga pertumbuhan bisnis di setiap segmen bisnis.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Peduli Generasi Muda, BNI Lawan Stunting & Beri Bantuan kepada Ibu Hamil Kurang Gizi
- Fun tetapi Kompetitif, WONDR by BNI BrightUp Cup 2024 Sukses Digelar di Jakarta
- BNI Shopping Race Hadir di 17 Kota, Banyak Belanja Makin Untung
- Tiga Direksi bank bjb Raih Penghargaan dari Infobank
- Lebih Dekat dengan Loyal Merchant, BNI Hadirkan Wonderful Movie Day 2024
- BNI Emerald Center Manjakan Nasabah Premium dengan Konsep Baru