Semester Pertama, Garuda Rugi Rp 824 Miliar

Semester Pertama, Garuda Rugi Rp 824 Miliar
Garuda Indonesia. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Kinerja PT Garuda Indonesia Tbk pada semester pertama 2016 sangat amburadul. Kerugian pun menjadi hal yang terelakkan bagi maskapai pelat merah tersebut.

Total, Garuda menderita kerugian USD 63,2 juta atau setara Rp 824 miliar selama semester pertama. Jumlah itu menurun 315,7 persen dibandingkan pada semester pertama tahun lalu kala meraup laba Rp 392,6 miliar.

Pendapatan pada semester pertama ini juga menurun 4,1 persen. Yakni USD 1,76 miliar dari USD 1,84 miliar pada periode yang sama. Pendapatan penumpang per kilometer naik Garuda Indonesia naik sebesar 9,8 persen.

Sedangkan Citilink Indonesia yang termasuk grup Garuda Indonesia meningkat 19 persen. Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Arif Wibowo mengatakan kerugian perusahaannya tersebut akibat adanya persaingan yang ketat di penerbangan domestik.

"Kita hadapi di domestik ini penurunan yield (imbal hasil) atau harga rata-rata kita hampir sepuluh persen dibanding tahun sebelumnya," katanya.

Selain faktor di atas, Arif mengatakan gejolak perekonomian dunia yang masih belum stabil juga memengaruhi operasional perseroan. Dia optimistis nilai tukar rupiah akan mengalami perbaikan seiring dengan berjalannya kebijakan pemerintah.

Arif mengaku pihaknya sudah berusaha untuk memperbaiki kinerja perusahaan dengan mengoperasikan sembilan pesawat baru dari 17 pesawat dan memperluas bisnisnya hingga ke Eropa yang saat ini sudah bisa melalui Bandara Heathrow dan Gatwick, London, Inggris. (lum/jos/jpnn)


JAKARTA – Kinerja PT Garuda Indonesia Tbk pada semester pertama 2016 sangat amburadul. Kerugian pun menjadi hal yang terelakkan bagi maskapai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News