Seminar Internasional, BPJS Kesehatan Bahas Peningkatan Kesadaran Anti Kecurangan JKN

Ada 3 fokus pengembangan AI dalam upaya pencegahan kecurangan, yaitu pengalaman pengguna, peningkatan proses, serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan prediksi.
BPJS Kesehatan juga pengembangan penggunaan biometrik, teknologi analisa data dan machine learning.
“Salah satu upaya pencegahan kecurangan berbasis AI dilakukan dalam proses verifikasi klaim layanan berbasis digital atau vedika," kata Lily Krenowati dalam diskusi tersebut.
Dia menjelaskan dalam vedika, sistem tersebut kini sudah semakin matang, merekam data setiap harinya yang jumlahnya tidak sedikit.
"Dari data tersebut terus berkembang hingga menghasilkan data-data analisa termasuk data analisa yang berpotensi atau diindikasi sebagai fraud,” kata Lily.
Seminar internasional tersebut juga hadir beberapa pembicara dari Indonesia, yaitu Deputi Bidang Pencegahan KPK Pahala Nainggolan dan Direktur Pengawasan, Pemeriksaan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan Mundiharno.
Selain itu juga hadir pembicara dari European Healthcare Fraud and Corruption Network, Caisse Nationale d'Assurance Maladie (CNAM) Perancis, National Health Security Office (NHSO) Thailand.
Kemudian Health Insurance Review & Assessment (HIRA) Korea Selatan, National Health Authority (NHA) Indiadan Joint Learning Network (JLN) yang beranggotakan 25 negara.
BPJS Kesehatan fokus pada upaya peningkatan kesadaran anti kecurangan untuk menjaga kualitas pelayanan dan kesinambungan program JKN
- GMSK Dukung KPK Dalami Keterlibatan Febrie Diansyah di Kasus TPPU SYL
- Aktivis Buruh Indonesia Minta ILO Siapkan Regulasi Ekonomi Digital
- KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Febri Diansyah
- Pengacara Ungkap Tiga Kelemahan Jaksa Jawab Eksepsi Hasto, Silakan Disimak
- Jaksa KPK Mengakui Delik Perkara Hasto Bukan terkait Kerugian Negara
- Guntur Romli Tuduh KPK Pakai Cara Kotor untuk Ganggu Pembelaan Hasto