Semoga Golkar Bisa Terbebas dari Praktik Politik Mahar
jpnn.com - JAKARTA - Kader Golkar di daerah merasakan praktik mahar politik membuat banyak pihak memandang negatif keberadaan partai. Karenanya, ketua umum Partai Golkar mendatang diharapkan bisa menjauhi praktik mahar politik.
Hal itu disuarakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Moh Suhaili. Pernyataannya untuk menanggapi usul dari Airlangga Hartarti yang juga bakal calon ketua umum Partai Golkar perihal pentingnya membangun sistem untuk mencegah mahar politik.
"Kalau untuk cost (biaya, red) guna mendukung pencalonan, memang perlu dana. Tapi kalau mahar, saya kira tak tepat," ujarnya, Kamis (24/3).
Karenanya Suhaili setuju dengan usulan Airlangga bahwa untuk mengantisipasi mengemukanya praktik mahar, diperlukan sistem yang mumpuni. Salah satunya adalah mendahulukan kader untuk maju sebagai pasangan bakal calon kepala daerah.
Dengan demikian, katanya, tak akan ada lagi praktik menggaet pasangan calon kepala daerah dari luar Golkar. "Jadi kalau ada gerakan atau wacana kikis mahar politik, kami sangat setuju," ujar Bupati Lombok Timur tersebut.
Sebelumnya Airlangga menyatakan, munculnya gerakan melawan partai politik atau yang biasa disebut deparpolisasi merupakan imbas adanya praktik mahar politik di parpol. Karenanya Airlangga mengegaskan, agar tidak muncul antipati terhadap parpol, maka gerakan anti-mahar perlu disuarakan terus menerus di tubuh Golkar.
"Bagaimana mau menang kalau biaya sudah habis untuk bayar mahar. Karena itu ke depan, Golkar akan mendorong mahar tak jadi penghalang. Perlu ada kriteria tertentu, sebaiknya mahar menjadi modal untuk maju. Bagi saya memenangi pilkada lebih baik dari pada mahar," ujar Airlangga.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK, Ada yang Cawe-Cawe, Dinilai Sangat Merusak
- Menteri Lingkungan Hidup Minta TPA Setop Pakai Sistem Open Dumping
- Koalisi BEM Banten Serukan Tolak Upaya Said Didu Mengadu Domba terkait PIK 2
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia
- Kasus Korupsi di Kemenhub, KPK Menahan 3 Ketua Pokja Proyek DJKA
- Parcok Cawe-Cawe di Pilkada, Deddy PDIP Serukan Copot Jenderal Listyo