Semoga Harga Tiket Pesawat Kian Murah Agar Inflasi Terjaga
jpnn.com, BALIKPAPAN - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kalimantan Timur Muhamad Nur mengatakan, tingginya harga tiket pesawat dipengaruhi kenaikan harga avtur yang terjadi pada 2018.
Hal itu merupakan dampak melambungnya harga minyak dunia. Dari Oktober 2018, harga minyak dunia mencapai nilai tertingginya dalam tiga tahun terakhir sebesar USD 76,73 per barel dan tumbuh 40 persen (year on year/yoy).
“Selain itu, tahun lalu juga terjadi penguatan mata uang Amerika Serikat mencapai level tertinggi di kisaran Rp 15.300 per dolar. Nilai itu meningkat 12 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Harga Tiket Pesawat Selangit, PNBP BP Batam dari Bandara Hang Nadim Menurun
Kenaikan dolar tersebut menyebabkan beban impor Indonesia semakin tinggi karena kebutuhan BBM dalam negeri kurang lebih mencapai 1,3 juta barel per hari.
Di sisi lain, produksi Indonesia hanya sebesar 680 ribu barel per hari.
“Ini menyebabkan kenaikan avtur yang berujung pada peningkatan biaya transportasi udara. Peningkatan itu turut membuat inflasi kita meningkat,” katanya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kalimantan Timur Muhamad Nur mengatakan, tingginya harga tiket pesawat dipengaruhi kenaikan harga avtur yang terjadi pada 2018.
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Bea Cukai Beri Ruang Pelaku UMKM Promosikan Produknya di Atambua International Expo 2024
- Menjelang Natal dan Tahun Baru, Garuda Pastikan tidak Ada Kenaikan Harga Tiket
- Bank Indonesia Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
- BI Dorong Ekosistem Halal Lifestyle untuk Kejar Potensi 2 Miliar Populasi Muslim Global
- Kemendag Apresiasi Rabu Hijrah dan BI atas Suksesnya Young Muslim Leader Forum